Metroterkini.com - Sehari setelah ledakan di Manhattan, New York, yang melukai 29 orang, polisi menyisir wilayah itu untuk mencari tahu siapa pelaku peledakan dan apa motfinya.
“Kami tahu bahwa itu merupakan insiden yang sangat serius, namun kami masih punya banyak pekerjaan untuk bisa mengatakan motif seperti apa di belakang semua ini,” kata Bill de Blasio, wali kota New York, Amerika Serikat, pada Minggu (18/9/16), dikutip dari CNN. “Apakah motifnya politik? Apakah motifnya pribadi? Kami belum tahu.”
Beberapa blok dari lokasi ledakan, para penyelidik menemukan sebuah petunjuk, yakni panci presto dengan sebuah kabel berwarna gelap, yang tersambung dengan sebuah telepon seluler.
Kamera pengawas pada Sabtu memperlihatkan seorang pria membawa sebuah tas di dekat lokasi ledakan di jalan West 23rd, 40 menit sebelum ledakan, menurut pihak berwenang. Rekaman video juga menunjukkan pria yang sama dengan tas yang sama di jalan West 27th sekitar 10 menit kemudian.
Dalam video, pria tersebut meninggalkan tas itu di lokasi di mana polisi kemudian menemukan panci presto yang belum meledak. Setelah ia pergi, video memperlihatkan dua pria memindahkan sebuah tas sampah berwarna putih yang dipercaya berisi panci presto dari dalam tas yang dibawa oleh pria sebelumnya, dan kemudian meninggalkannya di pinggir jalan.
Pihak berwenang belum mempublikasikan hubungan dua pria itu dan pria yang membawa tas sebelumnya.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu malam lalu mengejutkan lingkungan Chelsea di New York City, memicu kepanikan warga.
Pada Minggu malam, pasukan bom polisi masih menyelidiki perangkat yang tak sempat meledak tersebut.
“Kami belum memiliki semuanya. Bayangkan sebuah teka-teki ada di jalanan saat ini,” kata Kepala Detektif Robert Boyce dari kepolisian New York. “Apakah menurut kami mereka berhubungan? Ya, kami harus bergerak ke arah itu, namun saat ini kami belum yakin.”
Ledakan di New York City terjadi di hari yang sama sebuah ledakan terjadi di dekat yayasan Korps Marinir di New Jersey, dan seorang pria menikam sembilan orang di sebuah mal di Minnesota. Polisi mengatakan ketiganya kemungkinan merupakan serangan teror. [**]