Metroterkini.com - Rasa keprihatinan keluarga besar, kader dan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Ponorogo terhadap kondisi bangsa akhir-akhir ini ditunjukkan dengan acara doa bersama dan Nariyahan Nusantara secara serentak Sabtu (17/9) usai sholat Maghrib sampai Isya. Acara dilaksanakan di Graha Gus Dur DPC PKB Kabupaten Ponorogo.
Sementara itu Nariyahan Nusantara secara nasional dipimpin secara langsung oleh Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar dari Ciganjur Jakarta. Sementara Nariyahan Nusantara PKB Ponorogo dipimpin langsung oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Ponorogo, H. Ibnu Multazam didampingi oleh Sekretaris Dwi Agus Prayitno. Acara diikuti oleh seluruh pengurus DPC Kabupaten Ponorogo, PAC PKB se-Kabupaten Ponorogo dan para kader, simpatisan serta Jamaah Musholla Kyai Hasyim Ashari Kompleks DPC PKB Kabupaten Ponorogo.
Hadir padsa acara itu seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Ponorogo. Pada kesempatan itu, H. Ibnu Multazam berharap kepada para kader dan simpatisan untuk selalu mendoakan keselamatan kepada bangsa Indonesia beserta seluruh rakyat. "Kami berharap agar bangsa Indonesia bisa keluar dari krisis seperti saat ini," kata H. Ibnu Multazam.
IBNU Multazam yang juga Anggota Fraksi PKB DPR RI dari Dapil Jatim VII ini, pengurangan anggaran dalam APBN sangat mengganggu proses pembangunan di Kabupaten/Kota. "Kami sangat berharap agar masyarakat Kabupaten Ponorogo tetap semangat walaupun ada pengurangan anggaran dalam APBN untuk alokasi Kabupaten Ponorogo," terangnya.
Pihaknya berharap melalui Nariyahan Nusantara tersebut seluruh bangsa Indonesia diberi keselamatan. Acara diisi juga Tawasul Alfatihah setelah kepada Nabi SAW, auliya' dan syeikh Nariyah. "Dan yang utama adalah untuk Perjuangan Ketua Umum DPP, Kejayaan PKB, kemenangan PKB di Ponorogo serta keselamatan masyarakat Bumi Reyog tercinta," ungkapnya.
Pelaksanaan Nariyahan Nusantara diisi pembacaan Sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali pada majelis yang dilaksanakan di Graha Gus Dur Lantai 2 sekretariat DPC PKB Ponorogo dipimpin oleh Kiai Muhib. [nur]
