Metroterkini.com - Terkait pemberitaan yang muncul pada publik oleh sejumlah media kecil di Riau, dipastikan tak akan lama lagi akan banyak terbit pemberitaan penyaluran dana CSR PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) pada masyarakat, pasalnya saat ini menyeruak berita oknum securiti RAPP menghalangi tim Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead beberapa waktu lalu.
"Dengar saja sebentar lagi berita RAPP akan menyalurkan bantuan terutama di Pulau Padang," Jelas warga Pangkalan Kerinci, Marlon, Sabtu (10/9/16).
Atas pemberitaan ini, justru anehnya Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas memohon maaf kepada Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead di sejumlah media Nasional, padahal seharusnya RAPP minta maaf pada rakyat terutama yang sakit akibat kabut asap yang ditimbulkan oleh lahan mereka.
"Permintaan maaf yang dilakukan atas insiden penghadangan petugas keamanan RAPP saat BRG melakukan inspeksi mendadak di area konsesi RAPP, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau, justru menyakitkan hati rakyat, seharusnya izin beliau di lahan gambut dicabut," Harap Marlon.
Hati rakyat sangat disakiti dibarengi ketika Kepala Badan Restorasi Gambut tidak diperkenankan masuk lokasi lahan gambut, selama ini pejabat pemerintah selalu dibohongi oleh RAPP pasalnya pembukaan kanal dilahan gabut sudah dilarang oleh Kementrian LHK.
Selasa lalu, Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengadakan inspeksi mendadak di area konsesi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau. Dalam kunjungan itu, rombongan BRG dihadang oleh petugas keamanan yang mengenakan seragam hitam bertulisan Kopassus. Mereka menanyakan surat izin tugas Nazir.
"Kejadian seperti ini bukan saja terjadi kali ini, namun kejadian yang memojokkan RAPP selama ini tidak akan muncul di media karena Humas RAPP diduga sudah membeli jiwa idealis sejumlah Pimred di Riau," Tukas Marlon.
Dikonfirmasi Humas RAPP sampai berita ini diturunkan belum menjawab.[basya]