Batu Popau Berbentuk Jenis Kelamin Pria dan Wanita di Bau-bau

Batu Popau Berbentuk Jenis Kelamin Pria dan Wanita di Bau-bau

Metroterkini.com - Benteng Keraton Buton di Bau-bau, Sulawesi Tenggara memiliki batu Popau dan Wolio. Batu berbentuk kelamin pria dan wanita, yang punya banyak makna.

Benteng Keraton Buton adalah benteng terluas di dunia dengan area 22 hektar. Selain masjid yang konon bisa terdengar suara adzan dari Makkah, ada pula Batu Popau dan Wolio 

Batu Popau ini bentuknya seperti rahim wanita. Para sultan Buton yang diangkat, harus bersumpah dengan memasukan kakinya secara bergantian ke dalam batu ini 

Papan informasi tentang Batu Popau yang disakralkan sejak abad ke-13. Sumpah calon Sultan Buton saat masuk ke dalam batunya adalah: Semua yang ada di Buton berada di dalam kuasamu dan lakukanlah yang terbaik untuk rakyat.

Karena bentuknya seperti rahim wanita, ada makna khusus dari Batu Popau ini. Raja atau sultan Buton yang baru seolah terlahir dalam keadaan suci setelah mengambil sumpah di sini.

Tak jauh dari Batu Popau terdapat Batu Wolio. Batu yang ini punya cerita yang berbeda, termasuk sejarahnya. Adam menjelaskan, inilah batu yang pertama kali diinjak oleh Raja Putri Wakaka, raja pertama di Buton.

Dulu batu ini bentuknya seperti kelamin pria. Kemudian tokoh adat, pemuka agama serta Imam Masjid Agung Keraton Buton memotong batunya, agar tidak lagi terlihat seperti itu, juga agar tidak menjadi kontroversial.

Konon kabarnya, terdapat alat khusus untuk memotong batu tersebut. Meski sudah dipotong, batunya tetap dijaga dan tetap disakralkan masyarakat Buton. Mereka pun percaya, pengunjung yang datang ke Buton tapi belum menyentuh batu ini, maka belum sah ke Buton. [detik]

Berita Lainnya

Index