Wisata dan Misteri Air Terjun Panisan Koto Kampar yang Masih Perawan

Wisata dan Misteri Air Terjun Panisan Koto Kampar yang Masih Perawan

Metroterkini.com - Berkunjung ke Provinsi Riau yang terkenal akan kebudayaan Melayu membuat banyak pengunjung dari luar kota ingin mengenal tradisi Melayu yang memegang adat istiadat secara kokoh dipimpin oleh Ninik Mamak selaku orang yang berkepentingan mengurus adat serta tradisi yang hingga kini masih dipertahankan oleh masyarakat Melayu. Tidak hanya dari luar kota, sebut saja negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam tiap tahunnya berkunjung ke Bumi Bertuah Negeri Beradat ini untuk mempelajari kebudayaan Melayu.

Selain sebagai pusat kebudayaan Melayu, pemerintah Provinsi Riau terus berupaya untuk memajukan sektor pariwisata yang hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan. Salah satu daya tarik wisata alam yang dimiliki Provinsi Riau yaitu air terjun. Di beberapa kabupaten seperti kabupaten Kuantan Singingi dan Kampar memiliki air terjun yang unik sangat cocok bagi Anda pecinta wisata alam.

Di Kabupaten Kampar tepatnya di Kecamatan Koto Kampar Hulu terdapat sebuah air terjun yang masih belum banyak diketahui masyarakat Riau yaitu Air Terjun Panisan terletak di Desa Tanjung XIII Koto Kampar. Menyeberang sungai menggunakan getek (bahasa Kampar yang artinya alat penyeberangan sungai) sekitar 3 menit menuju seberang sungai, kemudian perjalanan dapat ditempuh dengan dua pilihan.

Pertama menggunakan kendaraan roda dua milik masyarakat setempat yang biasanya digunakan sebagai kendaraan menuju kebun karet dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan untuk sampai ke air terjun ini, sedangkan yang kedua setelah melakukan penyeberangan sungai Anda bisa melakukan Jungle Tracking yang memakan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan dan tentunya ditemani Lokal Guide (pemandu wisata lokal).

Selama perjalanan Anda akan menyusuri kebun karet masyarakat dan menempuh hutan yang masih alami terjaga oleh masyarakat setempat sehingga suasana fresh dan segar tentunya akan membawa Anda merasa santai menuju Air Terjun Panisan ini. Dan juga Anda akan banyak melihat tumbuhan-tumbuhan yang biasa digunakan masyarakat sebagai obat. Ketika sampai di air terjun ini Anda akan takjub melihat keindahan dan kesegaran air yang jatuh dari ketinggian 30 meter.

Perjalanan yang ditempuh sekitar satu setengah jam akan terbayar ketika Anda menikmati bermain air dan mandi di area kolam air terjun berdiameter sekitar 25 meter. Tidak lupa membawa bekal untuk menikmati makan siang di tepi air terjun membuat Anda akan betah berlama-lama di kawasan air terjun andalan Desa Tanjung ini. Membawa bekal selama perjalanan tidak lupa untuk menyediakan kantong plastik sebagai tempat sampah untuk tidak membuang sampah sembarangan demi menjaga kelestarian kekayaan alam Indonesia. 

Air Terjun Panisan ini memiliki tiga tingkatan yang berbeda, pada saat Anda sampai di lokasi air terjun Anda akan disambut dengan air terjun tingkat ketiga setinggi 7 meter kemudian pada tingkat kedua setinggi 30 meter menjadi lokasi favorit wisatawan dan tingkat pertama setinggi 25 meter dengan keunikan air yang jatuh bak tirai putih yang mempesona.

Untuk berkunjung ke Air Terjun Panisan Anda akan menempuh perjalanan sekitar tiga jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari Kota Pekanbaru menuju Kecamatan Koto Kampar Hulu yang juga merupakan lokasi letaknya Candi Muara Takus. Sekitar tiga puluh menit perjalanan dari kawasan Candi Muara Takus menuju Desa Tanjung tempat lokasi air terjun yang menjadi tujuan utama Anda.

Desa tertua di Kabupaten Kampar ini, ternyata memiliki misteri yang belum banyak orang tahu.  Misteri itu adalah air terjun masih alami alias perawan.
 
“Dahulu, nenek moyang kami tinggal di sekitar air terjun Panisan,” ungkap Uyung, warga Desa Tanjung. Pesona keindahan alam yang masih perawan akan membuat siapa saja terkagum-kagum melihatnya. [na]

Berita Lainnya

Index