Festival Pacu Jalur 2016 akan dibuka Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (25/8/2016). Sebanyak 198 jalur siap berpacu membuktikan diri sebagai yang terbaik pada pacu jalur yang digelar hingga 28 Agustus 2016.
Di hari pertama, sebanyak 198 jalur akan berpacu dalam 99 kali hilir dan yang menang berhak untuk melaju ke hari kedua.
Pembukaan festival ini akan dimeriahkan tarian kolosal dengan tema 'Mangonji'. Selain itu, juga ditampilkan Perahu Baganduang yang merupakan kebudayaan masyarakat Kuansing.
Dilansir Wikipedia, perlombaan Pacu Jalur Taluk Kuantan memakai penilaian sistem gugur. Sehingga peserta yang kalah tidak boleh turut bermain kembali. Sedangkan para pemenangnya akan diadu kembali untuk mendapatkan pemenang utama. Selain itu juga menggunakan sistem setengah kompetisi.
Setiap regu akan bermain beberapa kali, dan regu yang selalu menang hingga perlombaan terakhir akan menjadi juaranya. Perlombaan meriah ini dimulai dengan tanda yang cukup unik, yaitu dengan membunyikan meriam sebanyak tiga kali. Meriam ini digunakan karena bila memakai peluit, suara peluit tidak akan terdengar oleh peserta lomba. Karena luasnya arena pacu dan riuh penonton yang menyaksikan perlombaan.
Pada dentuman pertama jalur-jalur yang telah ditentukan urutannya akan berjejer di garis start dengan anggota setiap regu telah berada di dalam jalur. Pada dentuman kedua, mereka akan berada dalam posisi siap (berjaga-jaga) untuk mengayuh dayung. Setelah wasit membunyikan meriam untuk yang ketiga kalinya, maka setiap regu akan bergegas mendayung melalui jalur lintasan yang telah ditentukan.
Sebagai catatan, ukuran dan kapasitas jalur serta jumlah peserta pacu dalam lomba ini tidak dipersoalkan, karena ada anggapan bahwa penentu kemenangan sebuah jalur lebih banyak ditentukan dari kekuatan magis yang ada pada kayu yang dijadikan jalur dan kekuatan kesaktian sang pawang dalam "mengendalikan" jalur. [trb/mt]