Metroterkini.com - Apa yang disangsikan warga terhadap oknum wartawan dan oknum aparat Pemerintahan Kabupaten Pelalawan terbukti, pasal nya setelah menunggu berita dan tindak lanjut pemerintah terhadap ikan mati yang diduga akibat limbah PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) kini menjadi kenyataan.
"Kecurigaaan kami pada oknum wartawan dan oknum aparat terbukti sudah, sebab kami menu nggu sampai jam 10 pagi menunggu berita itu ternyata tidak satupun media besar yang memuat ikan mati diduga karena limbah RAPP ini," kata warga Sering, Mijal, Jumat (19/8/16).
Pada hari Kamis sekira jam 10.00 Wib warga Sering warga Sering dihebohkan oleh ratusan Kilogram ikan mengapung dalam sungai buangan limbah PT. RAPP tepatnya disungai Kampar, Desa Sering, selain itu seperti biasanya warga gatal - gatal mandi disungai tersebut.
Ikan ini terlihat hanyut dari sungai tempat keluar Limbah PT. Riau Andalan Pulp and Paper di desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau, ikan ini mati diduga akibat pembuangan limbah perusahaan bubur kertas ini.
Berdasarkan informasi warga sebelumnya mereka mandi di aliran Sungai Kampar itu merasa gatal - gatal, selang beberapa saat terlihat ikan mati hanyut dialiran sungai.
Atas kejadian ini atas kedatangan tim utusan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jumat (19/8/16), sekira jam 10.00 Wib ke Pangkalan Kerinci.
Tim yang ditemani oleh pegawai Badan Lingkungan Hidup Pelalawan, singgah di Kedai Kopi Jamnbi Simpang Lago, untuk berkordinasi dengan warga yang mengetahui seluk beluk desa Sering dan akan memstikan kebenaran kejadian ini.
Hal senada juga disampaikan oleh wartawan di Pelalawan, Asep karena masalah pemeberitaan miring perusahaan RAPP selalu kandas di meja Redaksi, karena diduga para oknum media sudah dibeli oleh RAPP.
"Buktinya hanya beberapa media web saja yang mau memberitakan kejadian yang sebenarnya ini, sementara media lainnya membisu," Jelasnya. [basya]