Metroterkini.com - Kepulangan Waluyo ke tengah keluarganya di Suryoputran PB 3/43, Penambahan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, membuat heboh. Pasalnya, pria 62 tahun itu tahun lalu sudah dimakamkan setelah meninggal akibat kecelakaan. Ternyata, orang yang dimakamkan hanya mirip dengan Waluyo hingga membuat warga terkecoh.
Sementara Waluyo sendiri selama setahun belakangan menetap di Semarang bekerja sebagai tukang sapu. Kepergian Waluyo ke Semarang murni karena faktor ekonomi. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi lintas sektoral di kantor Camat Kraton, Kamis (4/8/16).
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Kraton, Widodo Mujiyatno mengungkapkan, dalam pertemuan itu keluarga diundang untuk menceritakan kronologi kepergian Waluyo. Waluyo bercerita, kepergianya ke Semarang karena alasan ekonomi. Ia ingin mencari pekerjaan di Kota Semarang.
"Dia mengaku pergi karena faktor ekonomi," kata Widodo. Selama di Semarang, Waluyo mengaku tingal di daerah banjir kanal. "Pekerjaannya kalau pagi bersih-bersih. Malam harinya dia jaga parkir," katanya.
Sementara menurut keluarga, Waluyo sempat dicari-cari kala itu karena anak perempuannya akan menikah. Ketika membuka Facebook, anak Waluyo membaca kabar kecelakaan di mana identitas korbannya belum terungkap.
Keluarga lantas mencari tau korban kecelakaan tersebut hingga akhirnya diyakini kalau korban adalah Waluyo. Keluarga lantas mendatangi rumah sakit dengan membawa surat keterangan identitas dari kelurahan.
Sementara Waluyo bisa kembali ke tengah keluarganya, setelah diantar oleh seorang manager hotel yang mengenalnya. "Karena kenal dirinya diantarkan pulang ke rumah," katanya. Sementara Waluyo saat disambangi sejumlah jurnalis di rumahnya, tidak mau menjelaskan terkait pertemuan tadi. [okezone]