Mantan PM Israel Bongkar Agenda Netanyahu

Mantan PM Israel Bongkar Agenda Netanyahu

Metroterkini.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki agenda tersembunyi yang tidak hanya berbahaya bagi warga Palestina, tapi juga warga Yahudi secara keseluruhan. Hal ini dibongkar oleh mantan PM Israel Ehud Barak.

Dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN, Rabu (27/7), Barak mengatakan agenda tersembunyi Netanyahu adalah mengabaikan solusi dua-negara, Israel dan Palestina, tapi membentuk satu-negara dengan mencaplok seluruh wilayah Palestina.

Menurut Barak, rencana Netanyahu itu akan mengancam tatanan Zionisme yang berusaha dibangun di Israel. "Satu negara, atau upaya mengarah pada solusi satu-negara, melawan semua deklarasi," ujar Barak.

Barak adalah mantan jenderal dan panglima militer Israel yang menjabat menteri pertahanan selama enam tahun, dua tahun pertama di masa kepemimpinan Ehud Olmert dan empat tahun di bawah Netanyahu. Dia menjabat PM dari 1999 hingga 2001.

Netanyahu, kata dia, selama ini hanya omong kosong ke Amerika Serikat untuk membentuk dua-negara demi perdamaian Timur Tengah. Barak melanjutkan, Netanyahu secara pribadi menginginkan perdamaian, namun partainya, Likud, kini dikuasai oleh orang-orang ekstrem yang menginginkan perang.

"Hasilnya saat ini pemerintahan memiliki pola pikir pesimistis, pasif, takut dan merasa menjadi korban," ujar Barak.

Dalam agenda tersembunyi Netanyahu, lanjut Barak, Israel akan menjadi negara yang terbentang dari Mediterania hingga Sungai Yordania, dengan jutaan warga mayoritas Muslim Palestina di dalamnya. Hal ini akan membuat Israel menjadi negara yang kacau, bukan negara Yahudi, juga bukan negara demokrasi.

Jika negara seperti ini terbentuk, maka akan muncul negara dalam negara, "dan mungkin akan terjadi perang sipil dengan dua kubu yang berbeda."

Barak mengatakan, keadaan seperti ini akan sangat berbahaya bagi keberadaan Israel, lebih mengancam ketimbang Iran mau pun ISIS.

"Mereka [ISIS] tidak berdaya jika satu-lawan-satu dengan tentara Israel. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanyalah 50 ribu orang yang mengendarai mobil pickup Toyota dengan senapan mesin Perang Dunia II. Mereka bukan ancaman bagi Israel," kata Barak.

Sedangkan, lanjut Barak kepada Amanpour, "solusi satu-negara menghancurkan landasan impian dan proyek Zionis." [cnn]

Berita Lainnya

Index