Metroterkini.com - Pihak berwenang Malaysia berhasil menggagalkan ancaman bom yang ditujukan kepada petinggi polisi dan menangkap 14 orang tersangka ISIS dalam operasi selama sepekan lalu.
Para tersangka termasuk seorang anggota senior ISIS yang diyakini bertanggung jawab merekrut militan ISIS dari Malaysia, Abu Ghani Yaacob, yang tewas di Suriah pada 17 April, menurut Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar dalam sebuah pernyataan, yang dilansir cnnindonesia Sabtu (23/7/16).
"Berdasarkan penelusuran, polisi berhasil menyita satu IED seberat satu kilogram, untuk digunakan dalam serangan yang direncanakan pada pemimpin PDRM [Polisi Diraja Malaysia]," kata Khalid dalam sebuah pernyataan.
Badan keamanan Malaysia saat ini memang tengah waspada terhadap penyebaran ISIS di negara itu.
Beberapa bulan lalu, para pejabat memperkirakan hampir 50 warga Malaysia, kebanyakan dari mereka beretnis Melayu Muslim, telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak.
Khalid mengatakan polisi yakin anggota senior ISIS berusia 49 tahun yang ditahan di negara bagoan Kedah merupakan perekrut aktif. Ia juga dipercaya bertanggung jawan mengatur keberangkatan anggota ISIS ke Suriah.
Sementara itu, seorang perempuan berusia 43 tahun ditahan dalam operasi terpisah di Perak. Menurut polisi, ia berencana menyelinap ke Filipina Selatan untuk bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf.
Sebanyak 12 lainnya ditahan dalam operasi terpisah di berbagai tempat termasuk di Kuala Lumpur semua diyakini berasal dari sel yang sama.
Empat belas tersangka yang berusia antara 20 dan 49, dilaporkan bekerja sebagai koki, montir, tukang las dan mahasiswa.
Polisi tidak mengidentifikasi identitas mereka.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan polisi tahun ini telah menggagalkan rencana ISIS untuk menculik Perdana Menteri Najib Razak dan menteri senior lainnya.
Meski al-Qaidah dan ISIS telah merekrut banyak warga Malaysia, belum ada serangan yang signifikan oleh kedua kelompok tersebut di dalam Malaysia. [cnn]