Metroterkini.com - Terkait pernyataan ketua Tanfidzi Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Pelalawan Habib Syagi Shahab, Ahad (12/6) semalam disejumlah media, terkait monitoring malam Ramadhan 1437 H, sungguh tidak manusiawi, sejumlah kalangan mulai mempertanyakan independensi organisasi Islam ini yang diduga ada unsur fitnah.
Pada malam itu memang seperti yang dituduhkan R ada dilokasi itu, namun mereka tidak minum tuak melainkan dipanggil oleh Pemuda Pelalawan untuk sesuatu keperluan, sangat disayangkan oleh Pemuda Pelalawan pernyataan Habib Syagi Shahab, dimedia membawa nama institusi satpol PP, padahal saat itu tidak ada orang yang berpakaian dinas itu, bahkan saat monitoring itu tidak ada menyebut nama Satpol PP sesuai yang dituduhkan ormas ini oknum satpol PP minum tuak.
"Masak yang ada ditemukan dilokasi R, oknum ormas ini menyebutkan institusinya, kalau dia berpikiran jernih seharusnya orang yang benama Habib Syagi Shahab ini harus menanyakan apakah mereka minum atau singgah ada keperluan dengan saya, jangan main tuding saja," Ujar Pemuda Pelalawan, Tawardi alias Tawa di media Centre humas Pemkab Pelalawan, Senin (13/6/16).
Kalau kronologisnya lebih jelas diceritakan Tawa, pada malam itu dia sengaja memanggil R untuk dimintai tolong kerluan pendidikan ponakakannya, saat itu dirinya berada di kedai pecal lele didepan kedai tuak itu, saat akan kedatangan tim ormas ini, Tawa mengajak mengambil honda yang dititip dekat kedai tuak, jaraknya hanya beberpa meter dari warung pecal lele.
"Saya ajak R ini kedepan mengambil Honda hendak menuju Sp 6 kerumah keluarganya, saat itu datang beberapa orang masuk marung tuak, kami terus tegak dijalan karena takut dituduh yang bukan - bukan," Jelas Tawa.
Malam itu tidak ada percakapan masalah minum tuak dengan rombongan ini, bahkan Tawa mengaku tidak kenal dengan orang yang datang saat mereka mengambil Honda tersebut, yang didengarnya ada orang berpakaian celana gantung mengatakan jangan jual minuman memabukkan bulan puasa ini.
"Hanya itu yang saya dengar, terus kami langsung ke Sp6, namun paginya terdengar Habib Syagi Shahab menjadi sumber berita bahwa tertulis judul sangat besar 'Anggota Satpol PP Pelalawan Kedapatan Pesta Tuak di Malam Ramadan', ini omongan apa," jelas Tawa kecewa dengan oknum ormas ini.
Tawa minta Kakan Satpol PP Pelalawan untuk tidak sepenuhnya mendengar apa yang diberitakan sejumlah media itu, karena berita itu dipastikannya tidak benar, dan dia selaku Pemuda Pelalwan sangat kecewa dengan ormas ini karena asal omong dimedia, untuk membuktikan mereka tidak terlibat ditinya bersedia dipanggil untuk menjelaskan hal yang menjelekkan nama Satpol PP itu.
"Kalaupun ditemukan ada oknum seharusnya mereka kordinasi dengan dinasnya, bukan menjelekkan institusi pemerintah memalui media pada publik," Tukasnya.
Diberitakan sejumlah media, beberapa pengurus FPI Pelalawan melaksanakan monitoring ke sejumlah lokasi di ibu kota Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau.
Pada saat menyisir di salah satu warung tuak di Simpang BTN Lama Pangkalan Kerinci Kota, pengurus FPI dikabarkan memergoki personil Satpol PP sedang santai menenggak tuak, namun kenyataannya tidak ada yang berbaju Satpol PP atau yang mengaku anggota Satpol PP malam itu.[basya]