Waspada 3 Bahaya Virus Zika Akibat Gigitan Nyamuk

Waspada 3 Bahaya Virus Zika Akibat Gigitan Nyamuk

Metroterkini.com - Disaat musim penghujan seperti saat ini banyak nyamuk berkeliaran di pemukiman ada baiknya menjaga kebersihan lingkungan dari hal yang kecil terutama pembuangan sampah dan hindari genangan air. Berikut ada Virus baru yang dibawa oleh gigitan nyamuk, Virus Zika yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti telah menginfeksi ribuan orang di Amerika Latin dan Karibia.

Walaupun kini Virus Zika belum tiba di Indonesia, tak ada salahnya kita mengetahui apa saja bahaya yang dapat ditimbulkan dan selalu berhati-hati dalam menjaga kebersihan berikut bahaya Virus Zika tersebut.

1. Menyebabkan cacat bawaan pada anak

Terlepas dari kenyataan bahwa penyakit yang dibawa nyamuk ini sangat mirip dengan demam kuning, virus West Nile, dan chikungunya, Zika adalah penyakit pertama yang berhubungan langsung ke malformasi kongenital utama seperti microcephaly.

Dilansir Metrotvnews, virus Zika dapat memengaruhi kehamilan, dan menimbulkan risiko cacat bawaan pada anak. Bayi yang lahir dengan microcephaly akan memerlukan pemantauan dan perawatan seumur hidup. Tidak ada obat, dan anak-anak ini akan menderita keterlambatan perkembangan dan kognitif.

Di Brasil tercatat hampir 4 ribu kasus microcephaly sejak Oktober 2015. Microcephaly menyerang dua sampai 12 bayi per 10 ribu kelahiran di Amerika.

2. Memicu gangguan saraf

Selain berbahaya bagi ibu hamil, ada sekelompok kasus di mana virus dapat menyerang sistem saraf orang dewasa dan menyebabkan peradangan akar saraf di tulang belakang.

Kondisi ini disebut Guillain-Barre, yakni gangguan saraf yang menyebabkan kelemahan otot yang dimulai pada kaki yang kemudian menyebar ke lengan dan wajah.

Pasien yang mengalaminya akan mati rasa, kesulitan berjalan, dan mengalami kelumpuhan ekstrem. Dalam kasus yang parah, pasien memerlukan alat bantu hidup. Karena memakan waktu beberapa minggu untuk pulih, pasien biasanya menderita kerusakan saraf.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihak berwenang di El Salvador melaporkan 46 kasus Guillain Barre dalam kurun waktu lima minggu, yakni sejak 1 hingga 6 Desember 2015.

Penyebab pasti dari sistem autoimun ini tidak diketahui, tetapi beberapa pasien yang mengalami gejala ini juga memiliki gejala serangan Zika.

3. Virus menyebar cepat

Hampir setiap jam ada perkembangan terbaru seputar penyebaran virus Zika yang semakin meluas di daerah Amerika. Di Kolombia, diprediksikan terdapat 600 ribu kasus.

Jika seorang pasien terinfeksi virus Zika saat mengunjungi wilayah yang terjangkit, pasien dapat menjadi titik fokus Aedes Aegypti untuk melakukan kontrak virus.

Jika Anda terserang virus di luar wilayah yang terjangkit, kemudian Anda kembali ke rumah dan digigit oleh nyamuk Aedes Aegypti lain, maka nyamuk tersebut dapat menginfeksi orang lain.

Sangat penting bagi kita untuk proaktif melakukan pencegahan, mengingat hingga saat ini belum ada obat atau vaksin untuk mengobati Zika.

Hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Zika adalah memakai pakaian dan pelindung anti-nyamuk, tidak bepergian ke daerah yang terserang Zika, dan menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala. **

 

Berita Lainnya

Index