Ford Tinggalkan Indonesia, Komunitas Kecewa

Ford Tinggalkan Indonesia, Komunitas Kecewa

Metroterkini.com - Dari sekian banyak pengguna Ford, bisa dipastikan para komunitas lah yang paling merasa dirugikan akan kepergian Ford. Karena secara tidak langsung, komunitas Ford juga ikut berjasa dalam mengangkat nama besar Ford di Indonesia.

Seperti yang disampaikan Humas komunitas Infinity (Indonesia Ford Fiesta Community) Lina, saat dihubungi detikOto, Rabu (27/1/16).

"Pertama dengar kabar itu, Senin sore kemarin, dan itu sangat mengagetkan dan syok. Pertanyaan pun timbul, terus kita bagaimana dengan Fiesta kami? Saat itu kita tidak mau ngambil keputusan dahulu," cerita Lina saat mendengar Ford hengkang dari Indonesia.

"Waktu itu saya langsung telepon FMI, dan FMI mengiyakannya. Oh, my god. Tega banget," tambahnya.

Tidak puas dengan informasi yang diberikan FMI, Lina selaku humas Infinity pun langsung mencari informasi yang lebih jelas. Dia juga mengontak diler Ford Nusantara.

"Diler Ford Nusantara cukup besar, bahkan sebelum FMI mereka sudah impor mobil Ford. Jadi harusnya menurut saya Nusantara, tidak akan mau ditutup begitu saja, dan mereka juga baru buka diler di BSD dan depok," lanjut Lina.

Namun, lanjutnya, menurut Ford tidak ada lagi. Lalu bagaimana aftersalesnya? Karena sebelumnya FMI hanya akan dicover sampai akhir 2016 saja.

"Saya pun menghubungi salah satu orang penting diler Ford Kreasi Auto Kencana, dan mereka pun mengamininya sudah tidak ada operasional Ford. Lalu bagaimana dengan barang-barang (Ford) yang ada? Dia pun hanya menjawab, untuk sparepart-nya mereka hanya menghabiskan yang ada. Kita jadi semakin panik," katanya.

Namun rasa optimis mereka timbul setelah Lina mencari informasi ke diler Ford Nusantara. Ford Nusantara berjanji akan memenuhi kebutuhan suku cadang Ford di Indonesia.

"Ford Nusantara menjanjikan spare part masih akan di-cover dan tidak dibilang hanya sampai akhir tahun. Kita pun menjadi optimis," ujarnya.

"Semoga saja ada keputusan yang pasti. Karena kami melihat saat ini, semuanya tengah perang statement. Semuanya tidak jelas, baik dari FMI sendiri atau dari diler," tambahnya. (lth/rgr)

 

Berita Lainnya

Index