Metroterkini.com - Polemik dugaan pungli yang bergulir beberapa hari ini di media massa dan pernyaatan Kepsek SMA Bernas Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau yang menganjurkan 'siswa jikalau tidak membayar harus hengkang dari Kerinci', akhirnya Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pelalawan, Syafruddin angkat bicara.
"Kita akan evaluasi nanti setelah saya pulang ke Pelalawan," Jelasnya Singkat, Rabu (13/1/16) di Jakarta.
Syamsuar selaku Kepala sekolah di SMA bergensi di Pelalawan itu bukan menyesali pernyatannya, malah dia telah beberapa kali melayangkan SMS yang tidak terpuji pada wartawan, hal ini banyak yang menyayangkan bahkan mendengar peryataan itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Rasyid Baswedan, Ph.D dibuat gerah.
"Tolong Kadisnya perhatikan keluhan orang tua siswa, Kepala Sekolah seperti itu agar di evaluasi kembali," Jelas Anis.
Atas penyataan itu warga berharap Kadisdik Pelalawan menyeleksi mental para Kepala Kekolah yang akan menjabat di Pelalawan, pasalnya sedikit pernyataan yang mengandung sara akan berakibat fatal.
Diberitakan Sikap Syamsuar ini merupakan intimidasi terhadap orang tua murid dan melakukan pungutan padahal program Bupati Pelalawan HM. Harris jelas mengatakan pendidikan di Negri Seiya Sekata gratis. Jika hal ini dibiarkan, akan menjadi preseden buruk dunia pendidikan.
Diduga Kepsek langgeng menjadi Kepala Sekolah SMA Bernas ini karena dibekingi sejumlah petinggi di Pelalawan, beliau selalu berlindung dengan menyatakan sebagai Penduduk asli Pelalawan.(bs)