Metroterkini.com - Menabung ternyata tak hanya dalam bentuk uang saja, lo! Tapi, menabung bisa juga dalam bentuk latihan, yaitu gerakan latihan untuk mencegah osteoporosis atau tulang keropos. “Tujuan dari latihan ini untuk menguatkan kekuatan otot-otot, yang pada akhirnya akan menguatkan tulang,” jelas Dr. Michael Triangto, SpKO., Sports Medicine Specialist dari Slim+Health Sports Therapy.
Tentu saja sekaligus melatih keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh. Seperti diketahui penderita osteoporosis terjadi pada orang yang berusia lanjut. “Mereka akan mengalami penurunan fungsi otot, kekuatan otot termasuk juga koordinasi.”
Dengan berkurangnya berbagai kemampuan tersebut, kemampuan panca indranya pun akan berkurang. “Mulai dari penglihatan menjadi tidak awas, pendengaran berkurang, refleks berkurang sehingga akan mempermudah jatuh. Semua itu akan coba diperbaiki dengan cara melakukan aktivitas fisik atau latihan.”
Menurut tabloidnova, Michael menyarankan sebaiknya gerakan latihan untuk menjaga kesehatan tulang dilakukan selagi usia muda jangan menunggu setelah berusia lanjut. “Tak masalah kapan pun Anda memulainya hasilnya pasti akan baik. Namun, jika dimulai dari remaja, berarti sudah menabung tulang dan meningkatkan kekuatan tulang karena tulang masih dalam kondisi baik.”
Ketika seseorang memasuki masa pensiun adalah masa dimana mengalami osteoporosis. “Biasanya di saat itulah punya banyak waktu melakukan latihan. Namun, karena sudah usia lanjut harus mengejar banyak ketinggalan. Terkadang, karena dipaksakan bukannya kesehatan yang diperoleh, tapi malah mengalami cedera.”
Program gerakan latihan mencegah osteoporosis yang baik harus dilakukan secara terprogram, terukur, teratur, dan berkesinambungan. “Artinya latihannya tidak boleh berat saat dilakukan. Jangan sampai karena terlalu berat, tidak mau dikerjakan lagi.”
Sangat penting melakukan latihan secara kontinyu, dan sinkron. “Lakukan latihan 3-5 kali seminggu. Latihan yang dilakukan 3 kali seminggu tidak akan menganggu aktivitas sehari-hari. Namun, bagi yang sibuk tentu saja tak bisa melakukan latihan 5 kali seminggu.”
Lamanya waktu latihan disesuaikan dengan tingkat kemampuan. “Bagi orang yang sebelumnya terbiasa berolahraga tidak akan merasakan latihan tersebut sebagai beban. Berbeda dengan orang yang baru mulai di usia 50 tahun, butuh waktu lebih lama atau palin tidak setengah jam setiap harinya.”
Latih Koordinasi
Latihan tak mesti dilakukan di tempat latihan yang resmi, bisa juga dilakukan sendiri di rumah dengan peralatan yang ada. “Atau bisa juga saat di jalan, misalnya, usai belanja di supermarket saat menunggu taksi jangan diam berdiri saja. Tapi, angkat belanjaan ke atas bawah. Atau saat memegang troli belanja dan botol minuman kemasa, lakukan gerakan tangan meremas.”
Jika terbiasa melakukan aktivitas fisik, maka otot dan tulang menjadi kuat, tidak mudah lelah, mampu melakukan aktivitas fisik lebih lama, lebih bugar, dan melatih koordinasi gerakan. “Sehingga membuat orang tidak mudah jatuh.”
Karena ketika jatuh di saat usia lanjut, akan berisiko sangat tinggi. “Mulai dari tulang patah, sembuhnya pun akan lama. Itulah pentingnya kemampuan untuk mencegah jatuh dengan cara melatih koordinasi,” tandas Michael. [tbn]