Serangan Tersangka Penembakan di Klinik Colorado Kecam Praktik Aborsi

Serangan Tersangka Penembakan di Klinik Colorado Kecam Praktik Aborsi

Metroterkini.com - Tersangka drama penyanderaan dan penembakan di klinik Planned Parenthood di Colorado, Amerika Serikat, pada Jumat (27/11) waktu setempat dilaporkan mengecam praktik aborsi yang diterapkan di klinik itu. Menurut cnn, dikutip dari Reuters, sang tersangka sempat berteriak "tidak ada lagi potongan tubuh bayi" ketika dia ditangkap pihak kepolisian. 

Teriakan Robert Lewis Dear, 57, tersebut merujuk kepada praktik aborsi dan pemberian jaringan janin kepada para peneliti yang dilakukan di klinik Planned Parenthood. Klinik yang dijalankan lembaga nirlaba ini sempat menjadi sorotan publik pada Juli lalu menyusul beredarnya rekaman video soal penjualan organ janin yang telah diaborsi. 

Rekaman video yang kemudian menjadi viral diinternet itu direkam secara diam-diam dan memperlihatkan seorang dokter dari Planned Parenthood tengah mendiskusikan perdagangan organ tubuh dari janin yang telah diaborsi dengan seorang pembeli dalam acara makan siang di sebuah restoran. 

Teriakan Dear bisa jadi mengisyaratkan motif serangan yang dilakukannya pada Jumat, yang menewaskan tiga orang tersebut. Meski demikian, NBC yang mengutip beberapa sumber yang dekat dengan penangkapan Dear menyebutkan bahwa para penyidik hingga kini belum dapat mengkonfirmasi motivasi serangan Dear. 

Para penegak hukum federal maupun kepolisian Colorado Springs menolak memberikan komentar terkait hal ini.

"Serangan ini bukan hanya kejahatan terhadap masyarakat Colorado Springs, tapi kejahatan terhadap perempuan yang menerima pelayanan kesehatan di Planned Parenthood, para penegakan hukum yang berusaha melindungi dan melayani masyarakat serta warga yang tidak bersalah," kata Jaksa Agung Loretta Lynch dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters. 

Tiga orang yang tewas dalam serangan ini termasuk seorang polisi dan dua warga sipil. Serangan ini juga melukai sembilan orang lainnya, termasuk lima petugas polisi dan empat warga sipil.

Garrett Swasey, 44, salah satu korban tewas, merupakan seorang perwira polisi kampus untuk Universitas Colorado di Colorado Springs yang bergabung dengan polisi kota untuk merespon penembakan tersebut. 

Dear merupakan warga asal Carolina Selatan yang pindah ke Colorado sejak tahun lalu. Dear dibekuk di dalam klinik usai drama penyanderaan yang berlangsung beberapa jam. Dear kini berada dalam tahanan polisi dan dijadwalkan hadir di persidangan pada Senin (30/11). 

Dalam sebuah pernyataan, Vicki Cowart, kepala eksekutif Planned Parenthood dari Rocky Mountains, menyatakan "Ini adalah tindakan kekerasan mengerikan yang menargetkan akses ke perawatan kesehatan dan meneror perawat kesehatan yang terampil dan profesional."

Penembakan itu diyakini sebagai serangan pertama ke klinik penyedia aborsi di Amerika Serikat dalam enam tahun terakhir. Klinik Colorado Springs ini telah berulang kali dijadikan tempat untuk menggelar aksi protes oleh para aktivis anti-aborsi.

Menurut Federasi Aborsi Nasional AS, sedikitnya delapan pekerja di klinik yang menyediakan jasa aborsi tewas sejak tahun 1977. Serangan terbaru terjadi pada 2009 ketika dokter George Tiller ditembak mati di gereja di Wichita, Kansas. [cnn]

Berita Lainnya

Index