Metroterkini.com - Harapan tersebut disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI, Sartono saat melakukan kunjungan silaturahmi dan Rapat Dengar Pendapat Wawasan Kebangsaan bersama keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Singo Walisongo Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kemarin.
Pada kesempatan itu Sartono menjelaskan bahwa dalam memilih pemimpin tentu tidaklah bisa instan atau turun dari langit, tetapi harus melalui pendidikan yang baik yang tidak hanya mengedepankan aspek pengetahuan (knowledge) tetapi juga mental spiritual.
“Dan Pondok Pesantren memiliki aspek itu, dan juga banyak tokoh-tokoh besar lahir dari pondok pesantren bahkan menduduki posisi-posisi yang strategis dalam pemerintahan. Harapan saya Pondok Pesantren harus bisa menjadi benteng moral dan spiritual masyarakat dan tetap melestarikan ajaran dan budaya-budaya luhur para ulamanya,” harap Sartono.
Lebih lanjut dia memaparkan jika era modernisasi sekarang ini terjadi disemua lini kehidupan masyarakat bahkan juga ormas agama dan Pondok Pesantren. “Semoga Pondok Pesantren tetep konsisten atau istiqomah menjalankan fungsinya dan bisa memberikan pencerahan pada masyarakat dari sisi spiritual sehingga masyarakat kita bisa mengimplementasikan esensi nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata sehingga tercipta suasana yang adem di negara kita, hubungan antar manusia atau Hablum Minannas terjaga dengan baik begitu juga Hablumminallah atau hubungan manusia dengan Tuhan serta Hablum Minal’alam atua hubungan manusia dengan alam,” paparnya.
Selain itu wakil rakyat yang berangkat dari daerah pemilihan Jatim VII (Ponorogo, Magetan, pacitan, trenggalek dan Ngawi) ini juga menjelaskan jika Indonesia merupakan negara kepulauan yang dibingkai dalam satu wadah yaitu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Walaupun terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat agama dan juga budaya tetapi hal tersebut tidak menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang mudah dicerai beraikan oleh kepentingan baik Individu ataupun golongan ataupun bangsa lain, hal ini tercermin dalam naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan memprokalmirkan diri bahwa Indonesia adalah negara yang merdekandan berdaulat. Dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia berhasil menyatukan perbedaan untuk satu tujuan Kemerdekaan,” terangnya.
Bahkan ia juga prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia beberapa waktu ini. “Akhir-akhir ini kematangan kita dalam berbangsa dan bernegara terus diuji, dengan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Dengan menguatnya kurs dolar atas rupiah, diiringi dengan melambatnya ekonomi Indonesia yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menurun. Terjadinya kubu-kubu di Parlemen, hiruk pikuk lembaga negara dan juga kabinet kerja masa kepemimpinan Presiden ke 7 kita,” tambahnya.
Secara gamblang ia juga menyampaikan jika gelombang PHK dan pengangguranpun mengintai, harga kebutuhan pokok meroket , subsidi sektor konsumsi rumah tangga yang dicabut penyerapan pajak yang yang tidak sesuai target.
“Belum lagi dengan bencana kebakaran hutan yang menimpa saudara-saudara kita yang ada di Kalimantan, Sumatra, Papua dan Bahkan di Jawa. Yang kurang ada penanganan yang cepat dari pemerintah. Disinilah pentingnya kita memilih orang yang tepat sebagai seorang pemimpin, seorang pemimpin yang ekstra ordinery untuk menyelesaikan permasalahan secara cepat dan tepat,” terangnya.
Dia juga menyampaikan informasi jika Pondok Singo Walisongo mendapat titipan Program TPKU (Tempat Praktik Ketrampilan Usaha) dari Kementerian Perindustrian RI yang di gunakan untuk sarana prasarana bengkel. “Semoga bermanfaat dan menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus tempat pelatihan berwirausaha untuk para santri di Ponpes ini. Semoga terus berkembang ,” tukasnya. [nur]