Metroterkini.com - Selang beberapa hari yang lalu, dunia dikejutkan oleh serangan teror ISIS di Paris Prancis, Jumat (11/11). Sontak, arus kebencian masyarakat mengalir deras menghujat ISIS. Hal ini nampak jelas dari deretan ekspresi yang bermunculan di dunia maya, baik berita atau akun media sosial.
Klaim bahwa ISIS merupakan gerakan Islam Sunni radikal yang gencar menyerang barisan Islam Syiah, dianggap sebagai pemicu serangan teror ini.
Hal ini mengundang respon dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (HMI KOMFUF) Cabang Ciputat, Muflih Hidayat menuturkan, masyarakat harus bisa jeli dalam memandang tragedi bom Paris.
"Saya kira Perancis adalah negara gagal intelijen, mudah sekali bom masuk gedung pertunjukkan dan stadion sepakbola. di GBK Senayan, botol air mineral saja tidak bisa lolos. berarti pengamanan di negeri berpenduduk muslim terbesar di Eropa itu sangat memprihatinkan" Ujar Aktivis UIN Jakarta ini.
"Atau ini hanya propaganda USA untuk memberikan kesan pada dunia bahwa di negeri Eropa yang berpenduduk muslim rentan terror. pesan ini mudah terbaca mengingat kini negara-negara di Eropa menerima pengungsi muslim Suriah, terutama Jerman" tutup Muflih saat ditemui di sela-sela kuliahnya. [rls]