Metroterkini.com - Pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping yang seyogyanya digelar sebelum KTT G20 dibatalkan. Alasannya, Xi harus mengikuti pertemuan negara-negara anggota BRICS yang terpaksa molor karena Presiden Rusia Vladimir Putin telat datang.
Rencananya, Jokowi dan Xi akan melakukan pertemuan bilateral siang hari, beberapa saat sebelum KTT G20 digelar di Antalya, Turki, Minggu (15/11). Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan perdana menteri baru Kanada Justin Trudeau, membicarakan peningkatan kerja sama dagang kedua negara.
"Pertemuan batal karena Putin telat datang ke acara BRICS," ujar seorang wartawan yang seharusnya meliput pertemuan Jokowi-Xi Jinping.
Padahal pertemuan kedua kepala negara sangat dinantikan, di antaranya untuk menindaklanjuti berbagai proyek, salah satunya soal kereta cepat Bandung-Jakarta. Selain itu, media mengantisipasi adanya upaya bersama pemberantasan terorisme, terutama menyusul aksi teror di Paris yang menewaskan 129 orang.
Diharapkan juga dalam pertemuan itu muncul pembicaraan soal keamanan di Laut China Selatan. Belakangan, situasi di laut sengketa itu kian tegang menyusul masuknya kapal perang Amerika Serikat ke dekat perairan yang diklaim China.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia membenarkan bahwa pertemuan bilateral pemimpin Indonesia-China batal karena Xi Jinping masih menghadiri pertemuan BRICS.
"Acara BRICS sangat telat mulainya," kata juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir Seperti dilansir CNN Indonesia.
Ditanya apakah ini lantaran Putin telat datang dalam pertemuan BRICS, pria yang akrab disapa Tata itu menjawab, "Menurut infonya demikian."
Jam karet Putin
Jam karet memang telah menjadi hobi Putin. Bahkan dalam pertemuan dengan Paus Fransiskus Juni lalu di Vatikan, Putin telat hingga satu jam. Sebelumnya dalam pertemuan tahun 2013, Putin membuat Paus menunggu hingga 50 menit, terlambat jauh dari jadwal seharusnya. (Baca juga: Vladimir Putin, Si Presiden yang Selalu Telat)
Presiden Ukraina terguling Viktor Yanukovych, bahkan pernah menunggu Putin selama empat jam ketika keduanya dijadwalkan bertemu membicarakan soal pasokan gas pada 2012 silam. Pada 2012 juga, Putin terlambat tiga jam dalam pertemuan dengan John Kerry di Moskow. Menteri Luar Negeri AS ini pun menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di Red Square sembari menunggu Putin datang.
Keterlambatan paling sebentar adalah saat Putin bertemu dengan Ratu Elizabeth II dari Inggris tahun 2003, hanya 14 menit.
Kebiasan terlambat yang dimiliki Putin ternyata sudah lazim terjadi sejak Presiden Rusia ini masih muda. Bekas istri Putin, Lyudmila Putina memaparkan bahwa Putin muda selalu datang terlambat berjam-jam lamanya dalam beberapa kali kencan mereka. Putina bahkan mengaku pernah menangis sembari menunggu Putin di stasiun kereta.
"Saya tidak pernah terlambat, namun Vladimir Vladimirovich selalu (telat). Satu jam setengah jam baginya merupakan keterlambatan yang normal," ujar Putina.
Pertemuan BRICS yang dihadiri Putin yang membuat pertemuan Jokowi dan Xi Jinping batal menghasilkan kesepakatan pendanaan negara-negara ekonomi berkembang oleh New Development Bank, pesaing Bank Dunia. [cnn]