Metroterkini.com - Media Inggris melaporkan bahwa satu pesawat penumpang negara itu hampir terkena roket ketika akan mendarat di Sharm al-Sheikh, Mesir pada Agustus.
Meski demikian, pemerintah Inggris menyebutkan insiden itu bukan satu serangan yang sengaja diarahkan ke pesawat penumpang itu.
Harian Daily Mail melaporkan, pilot pesawat perusahaan pariwisata Thomson yang terbang dari London ke Mesir mengambil aksi untuk menghindar setelah melihat rudal mengarah ke pesawat yang dikemudikannya di atas tempat wisata di Laut Merah itu.
Seorang sumber yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan, roket itu diyakini hanya berjarak 300 meter dari pesawat tersebut.
Inggris mengkonfirmasi insiden itu memang terjadi, tetapi mengecilkan signifikansinya sementara para penyelidik tengah mencari penyebab kecelakaan satu pesawat penumpang Rusia di pegunungan Sinai, Mesir.
Para pejabat pemerintah negara Barat meyakini pesawat itu jatuh karena bom sesaat setelah lepas landas dari Sharm al-Sheikh pada 31 Oktober lalu.
“Kami telah menyelidiki insiden yang dilaporkan itu dan menyimpulkan bahwa serangan tersebut bukan serangan yagn sengaja diarahkan (ke pesawat penumpang terkait), dan kemungkinan besar terkait dengan latihan rutin oleh militer Mesir di wilayah itu,” ujar pernyataan tertulis Departemen Transportasi Inggris.
Satu sumber pemerintah menyebutkan roket itu tidak berjarak sedekat yang dilaporkan oleh media dilansir CNN.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menghentikan penerbangan dari dan ke daerah wisata Mesir karena kekhawatiran pesawat Rusia itu jatuh karena bom. [cnn]