Rusia Siap Melawan Jika Pesawatnya Jatuh Akibat Teroris

Rusia Siap Melawan Jika Pesawatnya Jatuh Akibat Teroris

Metroterkini.com - Penyebab jatuhnya pesawat Rusia di Mesir pada Sabtu (31/10) lalu memang belum diketahui. Namun, spekulasi bahwa teroris merupakan dalang di balik insiden tersebut kian santer terdengar.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, mengaku tak ingin banyak buka mulut sebelum proses penyelidikan rampung. Namun menurut Galuzin, jika memang kecelakaan tersebut merupakan ulah teroris, Rusia akan melawan.

"Investigasi belum selesai, tapi kalau memang itu aksi teroris, Rusia akan melawan dengan persetujuan pemerintah Mesir," ujar Galuzin dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Kamis (5/10).

Kendati demikian, Galuzin menegaskan bahwa Rusia tidak akan asal melancarkan serangan ke negara lain. Rusia akan menggempur teroris jika memang diminta oleh pemerintah Mesir.

"Kami siap melawan teroris di wilayah manapun. Jika kami diundang pemerintah Mesir untuk bantu melawan terorisme, kami siap. Namun, kami adalah negara yang sopan. Kami tidak akan datang ke tempat di mana kami tidak diundang," tutur Galuzin.

Namun, Galuzin kembali menegaskan bahwa pemerintah Rusia akan menunggu hasil penyelidikan resmi dan tak ingin berspekulasi.

Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan 224 orang tersebut. Pihak terkait masih adu argumen ihwal apakah penyebab kecelakaan merupakan faktor internal atau eksternal.

ISIS mengklaim menjatuhkan pesawat maskapai Kogalymavia itu tak lama pasca kecelakaan, namun ini dibantah oleh Mesir dan Rusia.

Penyebab jatuhnya pesawat pun sempat mengerucut pada kesalahan dalam armada. Beberapa ahli mengungkapkan kemungkinan besar pesawat pecah di udara, terpantau dari karakteristik sebaran puing yang berada hingga radius 20 kilometer persegi di Sinai.

Dilansir CNN Pada Selasa (3/11), muncul spekulasi baru bahwa pesawat Airbus A321 tersebut dibom. Spekulasi berdasar pada keterangan intelijen Amerika Serikat yang mengatakan bahwa satelit mata-mata mereka menangkap kilatan panas di Semenanjung Sinai bersamaan dengan jatuhnya pesawat tersebut.

Saat ini, kotak hitam pesawat tengah diselidiki oleh tim gabungan Rusia dan Mesir dibantu ahli Irlandia—tempat pesawat didaftarkan, dan penyelidik dari perusahaan Airbus di Jerman dan Perancis.

Hingga kini, belum ada kesimpulan penyebab kecelakaan. Pejabat Rusia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui mengapa pesawat itu jatuh. [cnn]

Berita Lainnya

Index