Metroterkini.com - Siapa sangka, planetarium tertua di dunia menempati ruang tamu sebuah rumah tua di Belanda. Eisinga Planetarium, begitu namanya, dibuat pada 1774. Gambar Galaksi Bima Sakti dilukis di langit-langitnya!
Dari luar, Eisinga Planetarium tampak seperti rumah tua ala Belanda pada umumnya. Dilansir Detik, Selasa (27/10/2015), rumah itu terletak di Eise Eisingastraat 3, 8801 KE, Kota Franeker, Belanda.
Eisinga Planetarium dibangun oleh Eise Eisinga, pengrajin wol sekaligus lulusan jurusan Matematika dan Astronomi. Planetarium ini dibuka pada 1781, karena adanya insiden terkait ramalan kiamat beberapa tahun sebelumnya.
Alkisah, sekitar tahun 1774, warga Belanda termasuk Kota Franeker dilanda kepanikan. Seorang penulis bernama Eelco Alta membuat prediksi mengerikan, yakni kiamat. Menurut perhitungannya, beberapa planet seperti Merkurius, Venus, Mars dan Jupiter akan tabrakan dengan satelit masing-masing. Planet-planet itu kemudian akan keluar dari orbit mereka, kemudian terbakar matahari.
Pada saat itulah, untuk membuktikan bahwa Eelco Alta salah, Eise Eisinga membuat planetarium di ruang tamunya. Planetarium itu tergambar jelas di langit-langit rumah Eisinga. Sebuah bola, sedikit lebih besar dari bola baseball, menggantung di bagian tengah dan merepresentasikan matahari. Di sekitarnya, terdapat gambar planet-planet yang berukuran lebih kecil.
Butuh bertahun-tahun bagi Eisinga untuk merampungkan planetarium tersebut. Hasil karyanya selesai pada 1781, dan mendulang banyak wisatawan saat pertama dibuka. Bahkan King William I mengunjungi planetarium tersebut pada 1818.
Eisinga meninggal pada 1828. Planetarium itu kemudian dioperasikan oleh anak laki-lakinya, begitu seterusnya sampai tahun 1922. Kini, planetarium tersebut berada di bawah pemerintah Kota Franeker.[detik]