Metroterkini.com - Bencana kabut asap, hingga kini masih melanda sebagian besar wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Tercatat, penderita inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak Juli hingga saat ini mencapai 505.527 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho memastikan, sejumlah Pemda telah menyiapkan tempat evakuasi bagi warganya.
"Ada yang membangun rumah singgah atau tempat evakuasi di gedung-gedung Pemda, seperti Kota Pekanbaru, Palangkaraya, Bengkalis, Palembangan, Katingan dan lain-lain. Beberapa non-goverment organisation (NGO) dan relawan juga mendirikan rumah singgah yang dilengkapi pembersih udara, pelayanan kesehatan, obat-obatan, tenaga medis," ujar Sutopo melalui pesan singkatnya Dilansir Okezone, Senin (26/10/2015).
Namun, Sutopo mengaku, umumnya masyarakat belum bersedia berkunjung lantaran lokasinya jauh dan merasa tetap nyaman di rumahnya. Selain itu, warga beralasan mereka harus tetap bekerja dan melakukan kegiatan rutin.
"Ini adalah salah satu ciri khas masyarakat kita yang memiliki keterikatan terhadap tempat tinggalnya (place attachment). Masyarakat enggan untuk dievakuasi ke tempat yang lebih jauh dengan berbagai alasan. Inginnya evakuasi di tempat yang dekat rumah. Tetap berdekatan dengan kerabat dan tetangganya. Sangat sosiologis hal ini," imbuhnya.
Sebab itu, Sutopo meminta penetapan lokasi evakuasi harus diupayakan berdekatan dengan tempat tinggal warga. Adapun evakuasi ke kota atau daerah lain merupakan pilihan terakhir.
"Itu pilihannya dan tabung oksigen serta penyaring udara sedang diperbanyak," sambungnya.
BNPB menyebut, hingga kini, TNI AL telah mengalokasikan 11 KRI termasuk sebuah kapal RS KRI Banda Aceh, KRI Teluk Jakarta dan KRI Dr Suharso sudah berada di Banjarmasin. Sementara Pelni juga menyiapkan dua kapal yang dapat disiagakan jika dibutuhkan.
"Penggunaan kapal ini untuk kondisi yang sifatnya ekstrem yaitu dievakuasi ke tempat lain atau ditempatkan di ruang-ruang di kapal," jelasnya.
Saat ini, BNPB masih melakukan pendataan jumlah rumah singgah yang ada. Sutopo memastikan, pihaknya mengirimkan 450 velbed dan tabung gas oksigen untuk mendukung rumah singgah.
"Kami masih melakukan pendataan rumah singgah,dan mengirimkan ratusan velbed serta tabung oksigen," pungkasnya.[oze]