Metroterkini.com - Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam wawancara di televisi. Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik ini mengatakan dunia akan lebih baik dengan kehadiran Saddam Hussein dan Moammar Gaddafi.
Berbicara di acara "State of the Union" CNN yang dibawakan Jake Tapper, Minggu (25/10), Trump mengaku "100 persen" yakin Irak akan lebih baik jika masih dipimpin Hussein dan Libya masih di bawah Gaddafi.
Trump mengatakan, saat ini kedua negara tersebut hancur dan menjadi sarang terorisme. Jika saja, kata dia, Hussein dan Gaddafi tidak digulingkan maka Timur Tengah akan lebih stabil.
Hussein digulingkan pada invasi AS ke Irak tahun 2003 dan Gaddafi lengser menyusul revolusi Libya yang dibantu NATO pada 2011.
"Lihat Libya, lihat Irak. Irak dulu tidak ada teroris. Dia (Hussein) akan membunuh semua teroris secepatnya, namun sekarang negara itu menjadi Harvard-nya terorisme," kata Trump dilansir CNN.
Dulu, dia melanjutkan, Irak dengan kepemimpinan Hussein jauh lebih baik ketimbang sekarang.
"Saya tidak mengatakan Dia (Hussein) adalah pria yang baik, dia buruk, tapi lebih baik ketimbang sekarang. Sekarang Irak adalah medan latihan teroris. Sekarang Libya, tidak ada yang tahu Libya. Sejujurnya tidak ada Irak dan Libya, semuanya hancur. Mereka tidak punya kendali, tidak tahu apa yang terjadi," ujar Trump.
Doktrin Trump
Trump adalah salah satu kandidat kuat Partai Demokrat untuk maju dalam pemilihan Presiden AS tahun depan. Kepada CNN dia mengatakan bahwa kebijakan luar negerinya akan fokus pada memperkuat militer AS.
"Yang saya tahu adalah ini: Kita hidup di Abad Pertengahan. Kita hidup di dunia yang sangat buruk dan berbahaya," kata dia.
"Doktrin Trump sangat sederhana, yaitu kekuatan. Tidak ada yang akan berani main-main dengan kita. Militer kita akan lebih kuat," lanjut dia.[cnn]