Metroterkini.com - Korban tewas akibat badai Koppu di Filipina mencapai sedikitnya 54 orang pada Kamis (22/10/15) dilansir Cnn. Badai tersebut menyebabkan banjir yang menyapu habis wilayah pesisir, memaksa puluhan ribu warga mengungsi.
Menurut pejabat setempat, genangan dari hujan lebat di area pegunungan akibat Badai Koppu akhir pekan lalu mengalir ke sejumlah desa pertanian dan nelayan, menenggelamkannya sedalam tiga meter.
Warga provinsi Bulacan dan Pampanga yang berjarak dua jam perjalanan dari ibukota Manila, berjalan kaki menuju pusat evakuasi seiring air yang terus meninggi semalaman, diperparah oleh air pasang.
"Airnya tidak bisa ke mana-mana lagi. Bayangkan dua sampai tiga hari genangan hujan dari gunung turun ke bawah," kata Asisten Direktur Kantor Pertahanan Sipil setempat, Nigel Lontoc.
Sekitar 60 ribu warga meninggalkan rumahnya di Bulacan dan Pampanga. Secara geografis, dua wilayah tersebut merupakan cekungan di bawah provinsi Nueva Ecija dan Aurora, yang menanggung beban hujan dari Badai Koppu pada Minggu dan Senin lalu.
Lontoc menambahkan banjir di wilayah pesisir nampaknya akan bertahan selama seminggu ke depan. Koppu juga menyebabkan tanah longsor di pantai timur Luzon, pulau terbesar dan terbanyak penduduknya di Filipina, pada Minggu pagi dengan angin berkecepatan 210 kilometer per jam.
Badai terbesar kedua yang menghampiri Filipina tahun ini tersebut membawa hujan lebat ke Luzon selama tiga hari, hingga akhirnya memicu tanah longsor dan banjir bandang.
Laporan dari kantor pengawas bencana nasional menyatakan kira-kira 500 ribu orang harus mengungsi berkat banjir itu.
Meski begitu, banjir telah surut di wilayah pegunungan, dan warga sudah kembali ke rumahnya yang kini berselimut lumpur.
Korban tewas kebanyakan karena longsor, seperti di Luzon yang menewaskan 21 orang.
Sementara di wilayah pertanian pusat di Luzon, dua anak perempuan berusia 12 tahun tewas akibat tenggelam dan digigit ular.
Badai Koppu telah melemah ke area bertekanan rendah hari ini. Ahli cuaca nasional Gener Quitlong menuturkan bahwa saat ini Koppu berada di atas kepulauan Batanes di utara Filipina, dengan curah hujan intensitas sedang.
Setiap tahunnya Filipina diterjang rata-rata 20 badai yang kebanyakan ganas. November 2013 silam, 7.350 orang meninggal dan hilang pasca badai terkuat dalam sejarah, Haiyan, menyapu habis negara itu. [Cnn]