Metroterkini.com - Kabut asap yang semakin pekat membuat warga Palangka Raya semakin resah. Kondisi kesehatan mereka terancam karena udara bersih semakin minim untuk bisa dihirup, aktivitas pun terhambat.
Menanggapi hal itu, Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah bersama elemen masyarakat Kalteng menggelar aksi damai Gerakan Seribu Koin di Bundaran Besar, Palangka Raya. Aksi ini digelar, karena kabut asap di Kalteng semakin pekat, sementara perhatian pusat dinilai kurang optimal.
Dilansir dari siaran pers Pemprov Palangka Raya, Rabu (21/10), Gerakan Seribu Koin merupakan gerakan mengumpulkan dana dari warga untuk membantu tim serbu api yang selama ini berupaya memadamkan api.
"Berapa pun dana yang terkumpul akan diserahkan kepada Presiden sebagai bentuk simpati masyarakat Kalteng," ujar Ketua DAD Kalteng Sabran Achmad.
Sementara itu, sebagaimana diungkapkan Sekretaris DAD Kalteng Yuliandra Dedi Lampe, melalui Gerakan Seribu Koin ini, mereka menggugat Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan penanggulangan asap di Kalimantan, termasuk tambahan armada pesawat pembom air.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 08.00 WITA diikuti seribuan warga Palangkaraya, termasuk kalangan mahasiswa serta komunitas agama dan seni, seperti Borneo Institute, Save Borneo, Gerakan Anti Asap dan lain-lain. Dalam aksinya, mereka mereka juga mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat untuk mendukung penyampaian aspirasi kepada Pemerintah Pusat tersebut.
Sementara, dana yang terhimpun dari aksi damai yang dipelopori oleh DAD Kalteng dan LSM CIMTROP ini senilai Rp 16.696.750 dengan rincian, sebagai berikut : uang kertas Rp 1.000Rp 100.000 senilai Rp 9.572.000 dan uang logam Rp 25Rp 1.000 senilai Rp 7.124.750.
Dana yang terkumpul ini telah disampaikan kepada Penjabat Gubernur Kalteng, Hadi Prabowo di Kantor Gubernur pada hari yang sama untuk segera diteruskan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian Kesehatan. [**]
