Metroterkini.com - Para penggemar batu cincin di Nusantara tentu jarang sekali mendengar nama Batu Fire Agate. Batu ini merupakan jenis batu permata natural yang hanya bisa ditemukan di daerah sekitar Southwestern United States dan Northern Mexico.
Batu Fire Agate adalah varietas langka dari Chalcedony Quartz yang memiliki efek permainan warna yang berapi-api. Permainan warnanya merupakan fenomena optik unik yang disebabkan oleh difraksi cahaya. Ketika cahaya melewati lapisan material, efek prismanya menyebabkan cahaya berpisah menjadi berbagai warna spektral.
Batu Fire Agate terbentuk melalui aktivitas vulkanik yang terjadi selama periode Tertiary jutaan tahun yang lalu. Daerah-daerah tertentu yang mengalami aktivitas vulkanik ekstrim yang terjadi berulang kali menyebabkan air panas yang penuh silica koloid dan oksida besi meresap ke dalam celah-celah dan rongga batuan di bawah permukaan bumi.
Saat proses pendinginan berlangsung, silikat dan besi oksida mulai tumbuh menjadi lapisan Chalcedony, biasanya membentuk formasi Botryoidal (seperti anggur). Karena itulah oksida besi yang bertanggung jawab atas warna kecoklatan dari batu Fire Agate, ketika oksida besi-nya mulai habis, Chalcedony tak berwarna terus terbentuk, menghasilkan batu Fire Agate yang berwarna coklat dan putih seperti yang kita temui saat ini.
Permainan warnanya merupakan fenomena optik unik yang disebabkan oleh difraksi cahaya. Ketika cahaya melewati lapisan material, efek prismanya menyebabkan cahaya berpisah menjadi berbagai warna spektral. Pada batu Fire Agate, lapisannya terdiri dari Limonite atau Goethite Iron Oxide dan Silica. Komposisi lapisan dalam yang sangat unik inilah yang membedakannya dengan varietas lain batu Agate.[psb]