Pansus ULP Diingatkan Jangan 86

Pansus ULP Diingatkan Jangan 86

Metroterkini.com - Panitia Khusus (Pansus) Unit Layanan dan Pengadaan (ULP) yang dibentuk DPRD Bengkalis dua minggu lalu diingatkan kalangan pengusaha konstruksi untuk tidak main belakang alias 86.

Berbagai elemen masyarakat mengingatkan Pansus DPRD dengan personil ULP agar tidak kongkalikong, sehingga pansus yang dibentuk tidak menghasilkan keputusan apapun nantinya.

Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) Bengkalis H.Suhaimi SH mengingatkan Pansus ULP DPRD Bengkalis yang terdiri dari 15 orang, agar mengedepankan transparansi dan akuntabilitas serta profesionalitas sebagai wakil rakyat. Kekhawatiran kalangan pelaku konstruksi maupun masyarakat terhadap Pansus ULP sangat beralasan.

“Didalam pansus itu-kan tidak semuanya yang berfikir secara ideal. Sebab dari komposisi anggota pansus yang berjumlah 15 orang, kita menduga ada oknum anggota dewan yang terlibat dalam permainan proyek di ULP, apakah secara langsung atau tidak langsung. Jadi kita mengingatkan ULP jangan sampai ada main belakang nantinya, karena pasti akan terbongkar,” kata Suhaimi, Minggu (18/10/2015).

Ia sendiri merasakan adanya aroma kurang sedap dibalik pembentukan pansus tersebut. Tapi dengan terbukanya pansus mengajak seluruh elemen masyarakat melakukan hearing (dengar pendapat,red) setidaknya masih menyemburkan sedikit harapan terhadap kinerja pansus.

Ditegaskan Suhaimi, dari 45 orang anggota dewan di Bengkalis mustahil semuanya bersih dari permainan “kotor” pelelangan proyek. Karena sejak dahulu ada anggota DPRD yang terpilih memiliki background sebagai kontraktor ataupun sebagai broker proyek.

Apalagi, ULP itu fungsinya berubah, diduga menjadi tempat mengumpulkan duit bagi kelompok-kelompok tertentu dengan berbagai alasan, termasuk kepentingan politik.

“Untunglah Pansus ULP mau membuka diri melibatkan elemen masyarakat mulai dari pers, LSM hingga asosiasi konstruksi dalam perjalanannya. Walau kita belum dipanggil hearing oleh Pansus, tapi itikat baik dewan membentuk pansus patut dihargai, asal jangan ada udang dibalik batu,” ujar Suhaimi kembali mengingatkan.

Sebelumnya, ketua Pansus ULP Syahrial ST meyakinkan semua pihak kalau Pansus akan bekerja optimal dan se-maksimal mungkin.

Ia sendiri menyadari membentuk Pansus ULP itu penuh liku-liku, karena akan banyak pkepentingan yang terusik dengana danya Pansus ULP.

Apalagi para pemangku kepentingan di Bengkalis, yang selama ini menajdikan ULP objek mencari duit.

“Perlu saya luruskan bahwa Pansus ULP dibentuk tidak lain adalah untuk memperbaiki kinerja ULP kedepannya, tidak lagi menjadi sarang praktek kotor mulai dari pengaturan pemenang lelang hingga dugaan suap menyuap. Silahkan kawan-kawan asosiasi, LSM dan pers yang punya data dan bukti serahkan ke kita Pansus untuk ditindaklanjuti,” jawab Syahrial ketika ditanya tentang komitmen dan keseriusan Pansus ULP. [Rudi]

Berita Lainnya

Index