Metroterkini.com - Banyak orang yang mengira bahwa kapur barus atau kamper hanya dapat digunakan untuk memberikan aroma harum di ruangan, atau bahkan toilet. Namun, sebenarnya kapur barus alami, yang diambil dari bagian tengah pohon kapur (Dryibalanops Aromatica) mengandung sifat obat dan memiliki beberapa manfaat bagi tubuh manusia.
Menurut seorang antropolog kesehatan, Rusmini Tumanggor, kapur barus yang bersifat alami dapat menghangatkan tubuh ketika seseorang berada di tempat yang dingin.
"Coba kita ambil kapur barus sebesar biji padi atau beras, setelah itu dijilat menggunakan lidah, nanti (tubuh) kita akan terasa hangat," ujar Tumanggor dilansir Cnn Indonesia saat ditemui di sebuah acara di Jakarta kemarin. "Ya tapi jangan banyak-banyak ya, diliat takarannya dulu," dia menambahkan.
Akan tetapi, jangan salah kaprah. Kapur barus yang dimaksud oleh Tumanggor adalah rempah-rempah yang dihasilkan dari pohon kapur barus. Tumbuhan ini dinilai sudah langka dan terancam punah.
Selain itu, Tumanggor menegaskan, jenis kapur barus yang dapat dibuat menjadi obat-obatan adalah yang berasal dari pohonnya, bukan yang biasa kita temukan di supermarket.
"Jadi kita tebang pohonnya, nanti ada butiran-butiran kapur barus, nah itu yang dijadikan obat-obatan," ujarnya.
"Kalau yang sudah dalam kemasan itu jangan dikonsumsi, sudah mengandung bahan kimia itu," Tumanggor mengingatkan.
Selain dapat menghangatkan badan, kapur barus dipercaya dapat menghilangkan rasa sakit pada perut kita.
"Kemudian, kalau perut kita terasa sakit, kita makan sedikit kapur barus, itu bisa jadi obat ampuhnya," ucapnya.
Fungsi kapur barus lainnya adalah dapat mengawetkan jenazah orang yang sudah meninggal. Terdapat sebuah kisah yang terjadi pada tahun 5000 sebelum masehi ketika Mesir mengimpor kapur barus dari Indonesia, Sumatera, untuk dijadikan bahan pengawet mayat di zaman Firaun.
Mengutip dari perkataan Tumanggor, kapur barus atau kamper yang sudah berada dalam kemasan itu mengandung minyak tanah, dan berbahaya jika dikonsumsi sebagai obat-obatan.
Biasanya, kapur barus atau kamper diletakkan di sela-sela lemari atau di dekat pakaian kita untuk menghilangkan bau tidak sedap. Namun, banyak orang yang suka menaruh kamper di dalam celana atau pakaiannya, hal itu, menurut Tumanggor akan memberikan efek tidak baik.
"Jangan dibiasain deh, nanti bisa merusak dan melemahkan organ seks kita," dia menganjurkan.
Di India, kapur barus bahkan digunakan sebagai bumbu penyedap makanan, serta sebagai cairan untuk pembalseman, obat-obatan, kimia ataupun upacara keagamaan.
Kapur barus merupakan jenis pohon tinggi dan besar. Pohon ini dapat mencapai ketinggian 65 meter bahkan mencapai 75 meter. Tanaman ini adalah kayu keras berat. Jadi, kamper itu sendiri diambil dari bagian tengah pohon kapur atau Dryibalanops Aromatica. [cnn]