Arab Saudi Diminta Batalkan Eksekusi Warga Syiah

Arab Saudi Diminta Batalkan Eksekusi Warga Syiah

Metroterkini.com - Inggris menyerukan kepada Arab Saudi untuk tidak menghukum mati seorang Muslim Syiah yang terlibat dalam demonstrasi menentang pemerintah.

Seruan itu disampaikan Perdana Menteri David Cameron ketika ditanya mengenai kasus yang menimpa Ali al-Nimr, seorang warga di Provinsi Qatif yang mayoritas penduduknya beragama Islam Syiah.

Ia dinyatakan bersalah melanggar sejumlah pasal, termasuk kerusuhan, hasutan, pasal penggunakan bom molotov dan perampokan.

Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman mati dengan cara disalib dan dipancung.

"Jangan lakukan itu," tegas Perdana Menteri David Cameron pada Minggu (04/10).

"Kami tidak pernah irit mengatakan kepada mereka (Arab Saudi) bahwa kami tidak sependapat dengan mereka dalam masalah hak asasi manusia," tambah Cameron kepada BBC.

Kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS mengaku sebagai pihak yang mengebom masjid Syiah di Qatif, sekitar 400km dari Riyadh.

Al-Nimr dilaporkan baru berusia 17 tahun ketika ditangkap pada 2012.

Provinsi Qatif di bagian timur mengalami gelojak sporadis selama beberapa tahun terakhir.

Dalam suatu protes, aparat keamanan menangkap sejumlah pengunjuk rasa.[**dt]

Berita Lainnya

Index