Metroterkini.com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Acheh Future mulai menerlibatkan diri untuk mengkaji penyebab bencana banjir yang terus terjadi di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara. Dari sekian banyak hasil kajian yang dilakukan oleh pemerintah, banjir disebabkan oleh luapan sungai-sungai besar di kabupaten itu.
Dalam hal ini, LSM Acheh Future meminta pemerintah terus melakukan perbaikan sungai, bendungan dan irigasi yang selama ini telah mengancam keselamatan harta benda masyarakat termasuk hasil tanaman.
Ketua LSM Acheh Future Razali Yusuf, mengatakan, banjir di Aceh Utara telah menjadi langganan tiap tahun, khususnya pada saat musim hujan. Sedikit saja hujan deras yang mengguyur, bisa menyebabkan banjir di Kabupaten Aceh Utara, seperti yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Geureudong Pase, Kuta Makmur, dan Meurah Meulia, pada Sabtu (12/09/15) lalu.
Data yang diperoleh LSM Acheh Future, banjir tersebut akrab terjadi di Kecamatan Matangkuli, Lhoksukon, Cot Girek dan Paya Bakong serta Kecamatan Meurah Mulia. Bahkan banjir yang terjadi di Meurah Mullia pada Sabtu (12/09/15) telah diteliti oleh Search And Rescue (SAR) Aceh Utara. Banjir tersebut merendam tiga desa di Kecamatan Meurah Meulia. Yakni Desa Paya Sutra, Desa Tualang dan Desa Bare Blang.
Wartawan telah mengkonfirmasi ke SAR Aceh Utara terkait bencana banjir ini. SAR mengumumkan, bahwa tiga desa itu direndam banjir akibat meluapnya sungai Krueng Pase. Rumah, areal perkebunan dan jalan turut direndam banjir. Sebagian warga juga sudah mengungsi, ketinggian air mencapai sepinggang dewasa.
Saat itu, pihaknya pun terus menurunkan personel bersama sejumlah boat karet bermesin untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Banjir di Aceh Utara belum merenggut korban jiwa, namun akibatnya tak sedikit harta benda masyarakat termasuk hasil tanam terancam.
Dari itulah LSM Acheh Future angkat bicara soal bencana banjir. "Yang kita khawatirkan banjir besar yang melanda beberapa kecamatan seperti yang terjdi pada akhir 2014 lalu. Jika hasil kajian pemerintah sudah menemukan titik penyebabnya, kita harap pemerintah terus melakukan evaluasi pada beberapa item yang menyebabkan terjadinya bencana banjir itu," kata Razali Yusuf, Selasa (29/9). [sol/Jml]