Akibat Asap Kiriman Indonesia, 5 Wilayah Sekolah Malaysia Ditutup

Akibat Asap Kiriman Indonesia, 5 Wilayah Sekolah Malaysia Ditutup

Metroterkini.com - Semua sekolah di Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya, Negeri Sembilan dan Melaka di Malaysia ditutup pada Selasa (15/9) karena kabut asap kian memburuk.

"Indeks Polusi Udara (API) mendekati 200. Semua sekolah di Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya, Negeri Sembilan dan Melaka akan ditutup besok mulai besok, 15 September 2015," kata Kementerian Pendidikan Malaysia dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (14/9/15), dikutip dari Cnn. 

Menteri Pendidikan Malaysia Mahdzir Khalid menyatakan sekolah hanya akan ditutup ketika API menunjukkan tingkat polusi udara mencapai 200. 

Dalam standar API, tingkat polusi dari 0 hingga 50 dianggap masih baik. Tingkat polusi 51-100 dianggap situasi masih aman, 101-200 dianggap tidak sehat, 201-300 dianggap sangat tidak sehat dan tingkat polusi di atas 300 dinilai berbahaya.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan lebih banyak personel polisi dan militer untuk mengatasi kebakaran hutan di pulau Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan kabut asap hingga ke Malaysia dan Singapura. 

Jokowi menginstruksikan aparat penegak hukum menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab dan tidak ragu-ragu mencabut izin hak pengelolaan hutan dari tangan oknum pengusaha pembakar hutan. 

Provinsi Riau dinyatakan darurat asap pada Senin (14/9/15), karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ibu kota Pekanbaru menyentuh angka 984. Angka itu bahkan di atas level tertinggi ISPU, yakni berbahaya, yang berada di kisaran 300-500.

Pekan lalu, Singapura sempat menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memadamkan api. Singapura menawarkan paket bantuan yang terdiri dari pengiriman satu pesawat militer Hercules C-130 untuk penyemaian awan guna menurunkan hujan buatan, dua C-130 untuk mengangkut tim pemadam kebakaran dari Singapura ke Indonesia, dan helikopter Chinook yang dilengkapi dengan kantong air untuk memadamkan api dari udara.

Namun tawaran itu ditolak, karena Menteri Siti menganggap Indonesia memiliki pesawat dan peralatan yang cukup untuk berhadapan dengan krisis kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan. 

Saat ini pemerintah telah mengerahkan 20 pesawat water bombing (pengeboman air) dan cloud seeding (pembentukan awan hujan) untuk memadamkan titik-titik api akibat kebakaran hutan di Sumatera.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, 18 juta liter air telah ditumpahkan di Riau, dan 12 juta liter air disiramkan ke Sumatera Selatan. Sementara untuk membikin hujan buatan, 120 tom garam telah ditaburkan di Riau, dan 56 ton garam di Sumatera Selatan dan Jambi.

Selain upaya pemadaman api dari udara, pemerintah juga mengerahkan 1.050 prajurit TNI untuk membantu pemadaman di darat.[cnn]

Berita Lainnya

Index