Metroterkini.com - Dampak Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Provinsi Riau semakin parah. Saat ini kabut asap menyelimuti hampir seluruh daerah di Riau sehingga masyarakat harus menggunakan masker untuk aktivitas di luar rumah dan anak sekolah telah diliburkan sejak kemarin.
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Rabu (2/9), titik panas di Riau sudah mencapai 134 titik, yang menyebar di 11 Kabupaten dan kota. Sementara di Sumatera, ada sekitar 559 titik panas.
Beberapa kota di Riau yang diselimuti kabut asap, diantaranya Pekanbaru dengan jarak pandang hanya 500 meter. Rengat, Inhu dengan jarak pandang hanya 800 meter. Dumai dengan jarak pandang 700 meter dan Pelalawan dengan jarak pandang 400 meter. "Empat kawasan ini terpapar kabut asap cukup parah di Riau," sebut Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Sedangkan untuk Riau, ada 134 titik panas, diantaranya Meranti dan Dumai masing-masing satu hotspot, Rohil dua hotspot, Rohul dan Bengkalis masing-masing tiga hotspot, Siak empat hotspot, Kuansing 11 hotspot, Kampar 13 hotspot, Inhu 21 hotspot, Inhil 29 hotspot dan Pelalawan 46 hotspot.
"Untuk titik api ada 98 titik, diantaranya Meranti dan Rohil satu titik api, Bengkalis dua titik api, Rohul dan Siak tiga titik api, Kampar dan Kuansing sembilan titik api, Inhu 16 titik api, dan Inhil 24 titik api," sambung Sugarin lagi.
Dampak kabut asap merupakan imbas dari belum teratasinya kasus kebakaran lahan dan hutan, sehingga titik panas dan titik api kian bertambah. Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 559 titik panas di wilayah Sumatera, yang didominasi oleh Sumsel sebanyak 220 hotspot, Jambi 169 hotspot, Bangka Belitung 26 hotspot, Sumbar enam hotspot dan Lampung empat hotspot. [**]