Metroterkini.com - Kualitas udara di Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau saat ini memasuki fase sedang dengan kabut asap tipis, Rabu (2/9/15).
Berdasarkan data ISPU di depan kantor BLH Jalan Pertanian Bengkalis, Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB tercata pada 51-100 (warna biru) atau kategori sedang.
Artinya, kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
Namun, di Kecamatan Bantan kabut asap sudah mulai tebal. Tika warga Desa Bantan Tua, Rabu (2/9) pagi mengatakan, kabut asap lebih terasa dibanding pagi kemarin.
“Dibanding pagi kemarin, kabut pagi ini bertambah pekat,” ujar tenaga honorer di Sekretariat Daerah Bengkalis itu.
Sebaliknya di Kecamatan Mandau dan Pinggir sejak Selasa kemarin udara sudah termasuk kategori berbahaya. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) ISPU Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis mencatat angka 490 (masuk kategori berbahaya) bagi kesehatan.
Kepala BLH H Arman AA, Selasa siang sudah mengambil langkah penanganan jangka pendek dengan mengirim sebanyak 10 ribu masker untuk dibagikan ke warga Kota Duri dan pelajar sementara sudah diliburkan.
Mengetahui hal ini, Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie langsung menugaskan Kepala BLH Bengkalis beserta jajaran terus memantau berkembangan udara.
“Saya sudah meminta BLH untuk memantau selama 24 jam. Kemudian, informasikan dan koordinasikan hasil pemantauan tersebut dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dan masyarakat secara berkala, sehingga dapat dengan segera diambil langka-langkah antisipasi yang konkrit dan cepat. Misalnya soal perlu atau tidaknya sekolah diliburkan,” ujar Ahmad Syah, Rabu (2/9) pagi.
“Cepat ambil kebijakan kalau kondisinya sudah mengharuskan. Tak perlu tunggu perintah. Apalagi kebijakan itu sudah sesuai ketentuan perundang-undangan,” pesan Ahmad Syah, memberikan apresiasi langkah BLH mengirim 10.000 masker ke Duri.
Dalam kondisi kualitas udara kurang baik seperti ini, Ahmad Syah kembali mengimbau warganya untuk mengurangi aktifitas di luar rumah atau menggunakan masker saat melaksanakan aktivitas di luar rumah.
Dalam kondisi udara yang kurang sehat seperti saat ini, serangan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) atau URI (Upper Respiratory Tract Infection) sangat rentan. [rdi]