Metroterkini.com - Kamis pagi sekitar pukul 09 WIB puluhan insan pers di Kota Bengkalis diundang coffee morning oleh Muhammad Milchan, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis di aula gedung rektorat.
Selain insan pers dalam coffee morning bertema "Membangun senergitas antara Perguruan Tinggi dengan Insan Pers untuk. mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan" juga diundang Asisten I Sekretaris Daerah Bengkalis, Hermanto Baran dan Kepala Badan Penelitihan dan Pengembangan Kabupaten Bengkalis, DR Sopyan Hadi.
Politeknik Negeri Bengkalis yang biasa disebut Polbeng itu menginkan agar media menjadi salah satu mitra dalam rangka mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Bengkalis sebagai Kota Pendidikan.
Dalam pemaparannya, Muhammad Milchan mengakui bahwa cita-cita Pemda Bengkalis menjadikan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan masih jauh.
Memang, selain Polbeng di Bengkalis juga sudah ada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dan Akademi Komunitas Negeri. Sebentar lagi akan menyusul Politeknik Kesehatan Negeri dan Univesitas Sumatera Timur. Namun, dari semua perguruan tinggi negeri yang sudah ada, Polbeng yang paling mapan.
Hanya saja, dari kacamata Muhammad Milchan, ambisi Pemkab Bengkalis menjadikan Kota Bengkalis sebagai Kota Pendidikan di Provinsi Riau masih jauh.
"Orang luar yang datang pasti kaget. Katanya kota pendidikan, tapi kok begini. Jadi masih jauh," ujarnya.
Kendati masih kekurangan fasilitas penunjang seperti kampus yang layak dan laboratorium yang belum memadai, secara keilmuan Polbeng tak ketinggalan dengan PTN yang sudah mapan. Ini dibuktikan dengan keberhasilan para mahasiswa Polbeng diajang lomba karya ilmiah tingkat Provinsi Riau dan Nasional beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, Milchan menjelaskan tentang sistem pendidikan tinggi di Indonesia berdasarkan UU Nomor 12/2015 tentang Pendidikan Tinggi. Yakni pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan pendidikan profesi.
Sementara tentang program pendidikan tinggi di Politeknik di Indonesia, terdiri dari Program Diploma, program Magister Terapan dan Program Doktor Terapan
Polbeng sendiri yang saat ini memiliki 1467 mahasiswa baru setingkat program Diploma dengan Prodi Bahasa Inggris (DIII), Teknik Informatika (DIII), Teknik Listrik (D IV), Teknik Mesin Produksi dan Perawatan (D IV), Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan (D IV), Kemaritiman:Nautika Teknik dan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (D III).
Sementara itu, Kepala Balitbang, DR. Sopyan Hadi menyorot rendahnya anggaran penelitihan yang dianggarkan Pemda Bengkalis untuk Balitbang.
Akibatnya tak punyak yang bisa diperbuat lembaga tersebut. Padahal, ungkap Sopyan Hadi, hasil penelitihan yang dilakukan sangat bermanfaat dalam pembangunan Kabupaten Bengkalis.
Menurut Sopyan Hadi, dalam melakukan penelitihan juga melibatkan mahasiswa dan dosen Polbeng. Namun, karena anggaran terbatas pihaknya tak bisa melibatkan mahasiswa dan dosen lebih banyak lagi.
Sopyan Hadi mengaku sudah berulang kali mengusulkan agar anggaran penelitihan ditambah, akan tetapi usahanya sia-sia. Bahkan anggaran penelitihan tahun ini lebih rendah dari tahun 2014.
Kendati demikian, kedepan Balitbang akan mengadakan lomba karya ilmiah tingkat SMA sederajat se Kabupaten Bengkalis.
Sebab, Sopyan Hadi selaku Kepala Balitbang dan sekaligus peneliti akan terus berusaha melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang andal.
"Tahun ini kita dapat anggaran Rp11 milyar. Rp9 milyar untuk bayar gaji, sisanya Rp2 milyar untuk penelitian," kat Sopyan Hadi.
Sopyan Hadi juga menyentil kondisi lingkungan yang tidak mendukung penelitian di Indonesia, jika dibandingkan dengan penelitihan di luar negeri.
Para peneliti di luar negeri anggarannya besar dan dilindungi. Sebaliknya di Indonesia masih kurang.
Menurut Sopyan Hadi, sebelum dia masuk ke Balitbang kajian hasil karya ilmiah dikaji melalui literatur atau buku. Namun semenjak era Sopyan Hadi setiap karya ilmiah dikaji secara ilmiah.
Kedepan Sopyan bermimpi agar Pemkab Bengkalis membangun sentra teknologi park (STP) atau laboratorium teknologi yang bisa digunakan perguruan tinggi di Bengkalis sebagai salah satu penunjang visi Kota Bengkalis menjadi Kota Pendidikan.
"Ini hasil penelitihan Balitbang tentang bahan bakar terbarukan, Bioethanol dari bahan baku nipa," kata Sopyan Hadi melihat poto hasil penelitihan tersebut..
Bahkan saat ini Balitbang juga dipercaya oleh Pemerintah Pusat untuk mengembangkan harimau sumatera di Cagar Biosfir Giam Siak Kecil- Bukit Batu.
Sementara itu, Asistem I, Sekdakab Hermanto Baran yang wakili Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie dalam kata sambutannya memaparkan tentang liku-liku berdirinya Polbeng.
Pada kesempatan itu, Hermanto mengakui kecilnya anggaran penelitihan ilmiah di Negeri Junjungan ini. [rdi]