Metroterkini.com - PT Pelni cabang Nunukan memperkirakan ribuan TKI dari Malysia yang akan melakukan mudik tidak akan mendapatkan tiket kapal.
Penyebabnya adalah kebiasaan penumpang kapal dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan yang membeli tiket secara mendadak saat hendak berangkat. Padahal, PT Pelni telah memberlakukan pembelian tiket kapal secara online dan pembatasan jumlah penumpang kapal.
“Sekarang penjualan tiket sudah online yang disesuaikan dengan alat alat keselamatan di kapal. Jadi kita tidak bisa menjual tiket melebihi yang telah diberikan pemerintah. Untuk kapal Bukit si Guntang itu 3.300 penumpang . Itu sudah dispensasi 32 persen.” ujar Manager PT Pelni cabang Nunukan, Khoirin Nur, Rabu (08/07/15).
Sementara tiket kapal untuk puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi tanggal 13 Juni nanti, kuota tiket tinggal 300 penumpang. Khoirin Nur mengakui, hingga kini pihaknya memantau belum ada aktivitas luar biasa terkait pembelian tiket untuk puncak arus mudik.
”Cabang saya seperti tidak ada arus penumpang. Ini kebiasaan masyarakat yang membeli tiket saat kapal akan berangkat. Untuk tanggal 13, Balikpapan sudah menjual 2.200, Tarakan sudah menjual 800, tinggal 300 saja. Kalau tidak segera membeli akan kehabisan,” ujar Khoirin Nur.
Puncak arus mudik penumpang kapal dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan diperkirakan sekitar 4.000-an penumpang TKI yang menggunakan moda transportasi kapal laut. Dengan sisa tiket 300 penumpang, dipastikan ribuan TKI yang akan mudik melalaui Nunukan akan tidak kebagian tiket mudik.
“Data tahun kemarin itu pada puncaknya ada 4000an penumpang. Tapi ada kapal penumpang swasta lain," ujar Khoirin Nur. [kompas.com]