Metroterkini.com - Wakil Bupati Kabupaten Bengkalis H Suayatno mengajak umat Islam disisa Ramadhan untuk makin meningkatkan ibadah, Rabu (8/7/15).
Segala ibadah akan dilipatkangandakan pahalanya pada bulan Ramadhan, terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan dimana satu malam diantaranya adalah malam lailatul qadr.
Hal itu disampaikan Suayatno saat mengadakan safari Ramadhan ke Musholla Nurul Hidayah Desa Senggoro Kecamatan Bengkalis, Selasa (7/7/15) malam.
Berbeda dengan Bupati yang selalu didampingi puluhan pejabat (Kepala SKPD), Suayatno tampak sendirian sebagaimana lazimnya ia lakukan pada tahun lalu. Musholla Nurul Hidayah merupakan musholla yang rutin dikunjungi oleh Suayatno.
Selain menyampaikan pesan-pesan Ramadhan, Suayatno juga didaulat menjadi imam sholat Isya berjamaah. Kemudian bersama dengan pengurus musholla dan jamaah lainnya, Suayatno mengikuti sholat tarawih dan witir sebanyak 23 rakaat hingga selesai.
Suayatno dalam kesempatan silaturrahmi tersebut menyampaikan betapa pentingnya umat Islam mengingatkan ibadah, terutama 10 terakhir Ramadhan.
Sangat disayangkan kalau ada umat muslim masih bermalas-malasan dalam melaksanakan kewajiban maupun perkara-perkara yang sarat dengan ganjaran kebaikan.
“Mari sama-sama kita manfaatkan waktu yang tersisa dalam puasa ramadhan kali ini dengan meningkatkan ibadah agar kita sebagai umat muslim menjadi hamba-hamba Allah yang muttaqin (bertaqwa,red),” ujar Suayatno.
Wabup mengingatkan pada 10 hari terakhir Ramadhan, ada satu malam yang sangat istimewa yaitu malam lailatul qadar.
Malam Lailatul qadar adalah malam kemuliaan yang sangat istimewa yang semua orang berlomba memburunya, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagai bonus hadiah Allah SWT bagi orang yang ikhlas mengabdi kepada-Nya
“Kita semua pasti mengharapkan itu (Lailatur Qadar) dapat kita peroleh, meskipun umur kita tidak panjang seperti umat-umat terdahulu, tetapi ibadah kita akan cukup panjang jika mendapatkan malam lailatul qadar di bulan penuh ampunan ini,” jelas Suayatno.
Orang nomor dua di Negeri Junjungan ini berhitung-hitung betapa sedikitnya amalan umat Nabi Muhammad bila dibandingkan dengan umat-umat nabi terdahulu.
Umur umat nabi Muhammad secara umum hanya berkisar 60-70 tahun saja. Hal ini telah ditegaskan nabi dalam salah satu hadis beliau. Betapa pendeknya umur umat akhir zaman ini bila dibandingkan dengan nabi Adam dan anak cucu beliau yang bertubuh sangat besar, serta berusia rata-rata 1000 tahun. Begitu juga dibandingkan dengan umat nabi Nuh yang rata-rata usia mereka sekitar 900 tahun.
Jika usia sangat singkat, maka itu berarti amal sholeh pun sangat sedikit pula. Kalau rata-rata usia hidup adalah 60 tahun, maka diperkirakan tidak sampai sepertiga dari usia untuk beribadah, karena dipotong dengan masa sebelum akil baligh, masa saat bekerja, dan aktifitas lain diluar ibadah misalnya tidur.
Sebagai jalan pintas untuk mengalahkan umat-umat terdahulu dalam menumpuk amal ibadah, Suayatno mengatakan, khusus umat Nabi Muhamad, Allah SWT memberikan suatu malam yang disebut lailatul qadar.
Jika umat Islam ini beramal pada malam qadar itu, maka bayaran yang akan diperoleh adalah setara dengan amal seribu bulan. [rdi]