Metroterkini.com - Salah satu kota bersejarah di Provinsi Riau adalah Bagan Siapiapi dengan budaya ritual bakar tongkang yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat etnis Tionghoa. Ritual ini satu-satunya di dunia dan hanya ada disini dan menjadi ivent nasional serta menjadi wisata yang khas dari Kabupaten Rohil, Riau.
Asal mula ritual bakar tongkang, berawal dari berangkatnya beberapa keluarga dari daratan China untuk mencari tempat kehidupan yang baru. Pada saat itu beberapa keluarga ini merantau dengan mengunakan kapal kayu dan sampailah mereka disuatu tempat (Bagan) lalu mereka melihat adanya cahaya dan kemudian tanpa berfikir panjang, mereka langsung bergegas menuju asal cahaya tersebut yang ternyata adalah kumpulan kunang-kunang (binatang bercahaya saat malam hari) di atas tempat penampungan ikan (Bagan).
Setelah beberapa lama berada di tempat tersebut, para perantau asal China ini merasa bahwa tempat itu adalah tempat yang sangat nyaman bagi mereka tinggali.Sehingga para perantau membakar kapal mereka sebagai tradisi atau simbol tidak akan kembali serta sebagai bentuk sesajen atau ritual bagi dewa mereka yang telah memberikan tempat kehidupan baru.
Sampai saat ini, ritual tersebut tetap mereka laksanakan sebagai mengenang nenek moyang mereka yang telah membawa mereka ke daerah ini (Bagansiapiapi). Setiap tahunya, ribuan masyarakat etnis Tionghoa berbondong-bondong mengikuti acara bakar tongkang. Tak heran, kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat Tionghoa, karena bagi mereka bisa memberikan suatu petunjuk bagi mereka soal mencari rezeki ke depanya selama satu tahun.
Seperti tahun ini, ritual Bakar Tongkang berlangsug sejak Kamis (02/07/15) di ibukota Kabupaten Rokan Hilir, tepatnya di kota Bagansiapiapi.
Tak heran, jika Ritual Bakar Tongkang ini setiap tahunnya dihadir para pejabat dan wisatan yang tidak hanya etnis Tionghao karena acara ini sudah menjadi ivent wisata di Riau. Bahkan menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata sampai ke luar negeri. Pada acara bakar tongkang tahun 2015, juga dihadiri sejumlah pejabat, Plt Gubri, Ketua DPRD Riau, Bupati Rohil, Danrem 031/WB, Danlanal Dumai, serta undangan lainnya yang turut serta menyaksikan prosesi ritual ini.
Selain itu,Ia bakar tongkang juga merupakan ritual budaya yang harus dilestarikan. Pasalnya, dengan menjaga kelestarian tersebut, budaya bakar tongkang tidak akan punah dan bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Seperti diketahui, hingga saat ini ritual ini tetap dilaksanakan setiap tahunnya dan masuk dalam kalender wisata Riau. Ritual ini merupakan kegiatan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur masyarakat Tionghoa yang berdomisili di Kabupaten Rohil. [son]