Metroterkini.com - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menempatkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo sebagai capres ideal versi milenial kampus. Ganjar mampu mengungguli dua pesaingnya, yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Dari semua indikator yang diukur, Ganjar unggul dengan angka 36,18 persen, Prabowo Subianto mendapat nilai 33,75 persen, dan Anis Baswedan mendapat nilai 30,07 persen," ujar Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens di acara launching survei nasional LPI bertajuk 'Capres Pilihan Millenial Kampus' di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Boni mengatakan indikator yang diatur dalam survei ini adalah rekam jejak, integritas, kompetensi, skill, leadership, nasionalisme, dan keselarasan dengan leadership presiden Jokowi dari tiga kandidat capres. Ganjar Pranowo, kata dia, unggul pada semua indikator.
Contohnya, indikator rekam jejak, Ganjar unggul dengan angka 37,44 persen, disusul Prabowo Subianto 34,38 persen dan Anies Baswedan 28,18 persen. Pada aspek integritas Ganjar juga memimpin di angka 36,27 persen, Prabowo Subianto 33,93 persen dan Anies 29,80 persen.
"Yang paling tinggi adalah indikator keselarasan dengan leadership Presiden Jokowi di mana 44,51 persen kaum millenial kampus menilai Ganjar selaras dengan leadership Jokowi, Prabowo Subianto 34,61 persen dan Anies Baswedan 20,89 persen," tandas Boni.
Boni mengatakan LPI melakukan survei yang sedikit berbeda dengan lembaga-lembaga survei yang fokus pada popularitas dan elektabilitas. Hasil survei LPI, kata dia, menunjukkan klaster pemilih yang dipersempit, yakni kaum milenial kampus.
"Biasanya, orientasi survei hanya mengukur tingkat popularitas atau elektabilitas, LPI ingin lebih spesifik pada kluster tertentu dengan kelas sosial milenial secara khusus kalangan kampus. Rupanya preferensi civitas akademia yang dihimpun oleh LPI, menunjukkan data yang berbeda," kata Boni.
"Dari sejumlah indikator dalam survei itu, memperlihatkan Ganjar berada di rating teratas, dibandingkan Prabowo dan Anis Baswedan meski selisih nilainya tidak berbeda jauh dan tentu saja ini masih sangat dinamis," tambah Boni.
Lebih lanjut, Boni menuturkan pihaknya akan melakukan survei pada beberapa kluster pemilih yang lebih spesifik seperti kaum pekerja, masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Dia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor lain preferensi pemilih terhadap figur capres, seperti pasangan calon wakil presiden dan pertimbangan lainnya.
Survei nasional LPI ini dilaksanakan pada 5-11 Juli 2023 terhadap kelompok milenial kampus dengan jumlah sampel sebanyak 700 responden. Margin of error dari sampel tersebut sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan ± 97,2 persen. Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel adalah berdasarkan berdasarkan pengelompokkan milenial dari setiap kampus di kota atau provinsi.
Kelompok milenial kampus adalah kelompok anak muda yang berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) dengan rentang umur dari 27 tahun sampai 42 tahun. Mereka adalah mahasiswa S2 dan S3, peneliti, dosen, akademisi, dan para civitas akademika kampus.
Milenial Kampus ini juga secara sadar dan aktif mengamati isu nasional dan memiliki pandangan mandiri terhadap isu-isu politik yang terjadi menjelang pemilu 2024, setidaknya selama semester pertama tahun 2023. [**]