Metroterkini.com - Tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat yang mendukung Anies Baswedan di Pilpres batal deklarasi pada 10 November kemarin. Koalisi yang mengusung Anies itu dinilai mulai meredup dan akan loyo.
Dilansir dari detikNews, Pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif menilai, batalnya deklarasi itu sebagai pertanda bahwa Koalisi Perubahan mulai meredup.
"Batalnya deklarasi pertanda poros perubahan meredup, suasana kebatinan partai mulai berubah-ubah, jangan sampai nantinya poros perubahan menjadi loyo," Ikhwan Arif, Jumat (11/11/2022).
Dia menilai, ada hitung-hitungan partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, salah satunya figur dan ketokohan bakal calon yang akan diusung. Sejauh ini, penentuan pendamping Anies masih menjadi pertimbangan tiga partai itu.
Jika yang dipilih cawapres nonpartai, citra partai akan meredup dan berdampak poros koalisi juga semakin loyo.
"Secara tersirat ada pertimbangan kalkulasi untung rugi partai berkoalisi, ada deal-deal politik yang sedang dipertaruhkan poros koalisi di balik menjepit nama Anies Baswedan sebagai bakal capres," jelasnya.
Dia juga menilai ada faktor momentum di balik meredupnya poros koalisi. Dia menilai perlu ada waktu yang tepat untuk menentukan koalisi.
"Momentum gerak cepat ini menjadi faktor meredupnya poros koalisi, sebab PKS dan Demokrat sudah ketinggalan momentum dalam mengusung bakal capres pilihan partai sendiri," ujarnya.
Terakhir, katanya, ada faktor presidential threshold (PT) yang merupakan faktor pondasi pembentukan koalisi. Tanpa kesepakatan koalisi dengan PKS dan Demokrat, poros perubahan belum layak memenuhi ambang batas pencalonan sebesar 20 persen, meskipun NasDem sudah mendeklarasikan Anies Baswedan.
"Beda halnya dengan Koalisi Indoneisa Bersatu (KIB), Koalisi Indonesia Raya (KIRl) yang sudah mencapai angka presidential threshold 20 persen dan sudah resmi akad. Sepertinya strategi poros perubahan lebih kepada mengunci nama Anies, dibandingkan mendahului deklarasi koalisi ketiga partai," imbuhnya.
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebelumnya batal dideklarasikan. Batalnya deklarasi itu karena sejumlah alasan
Partai-partai yang menyebut diri mereka Koalisi Perubahan untuk mendukung Anies batal deklarasi karena sejumlah alasan, terutama mekanisme yang ada di masing-masing partai. [**]