Metroterkini.com - Kasus dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh MD, seorang pengusaha travel umroh Riau Wisata Hati (RWH) kepada Jevi Marten seorang pegawai kafe di Pekanbaru kini telah memasuki tahap penyidikan di Polresta Pekanbaru.
Demikian Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Juper Lumban Toruan saat jumpa pers, Kamis (05/08/21). "Saat ini sudah naik ketahap penyidikan," terangnya.
Dalam kasus itu, Juper mengaku telah mengantongi sejumlah barang bukti berupa pecahan gelas kaca yang diduga digunakan untuk menganiaya korban. Kemudian ada juga rekaman CCTV yang diperoleh dari lokasi kejadian Yani di Wings Angel dan Karambia Kafe di Jalan Sudirman.
"Kita juga sudah periksa beberapa saksi baik terlapor maupun pelapor. Termasuk juga keterangan dari pelapor dan terlapor," terangnya.
"Penanganan kasus masih berlanjut," imbuhnya.
Menanggapi masuknya kasus dugaan penganiayaan tersebut telah masuk ke tahap penyidikan, Kuasa Hukum Korban J, yakni Taufik Tanjung meminta agar secepatnya polisi menetapkan pelaku sebagai tersangka.
"Proses penanganannya sudah cukup bagus. Kita sangat apresiasi. Namun, kita juga minta agar secepatnya petugas menetapkan pelaku sebagai tersangka," tuturnya
Dikatakan Taufik akibat kejadian itu, korban hingga saat ini masih mengalami trauma. Bahkan korban masih merasa ketakutan.
"Dari pihak kita sudah ada 3 saksi. Besok dijadwalkan 1 saksi lagi. Korban saat ini masih trauma. Kemarin saat hendak cek TKP dia juga gak mau karena takut. Namun pelan-pelan kita bujuk," terangnya.
Taufik berharap, kasus ini dapat terselesaikan hingga tuntas.
Untuk diketahui, kejadian dugaan penganiayaan ini berawal saat korban memberitahukan kepada MD dan rekannya yang tengah asyik minum, bahwa kafe tersebut akan segera tutup. Terlebih saat itu Pemko Pekanbaru sedang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala (PSBB) mikro.
"Karena kafe mau tutup, kemudian J memberitahu kepada MD dan rekan-rekannya. Tetapi, MD dan teman-temannya masih tetap duduk. Selanjutnya, J pun mematikan lampu kafe. Namun, MD tidak terima kemudian di sana terjadi pemukulan oleh D dan beberapa rekannya," terangnya.
Keributan itu awalnya akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan dimediasi pengelola kafe. Namun saat bermusyawarah, MD justru kembali melakukan pemukulan terhadap korban.
Aksi itu terekam kamera CCTV, dimana MD tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan mendatangi korban. Bukan meminta maaf pelaku justru menampar korban. Sehingga ketegangan kembali terjadi. [**]