Metroterkini.com - Aksi unjuk rasa puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Arek Suroboyo Selasa (24/11) berujung bentrok.
Mulanya aksi berjalan kondusif, massa Aliansi Arek Suroboyo menyampaikan orasi sejak pukul 13.00-14.00 WIB. Usai unjuk rasa mereka memasang spanduk penolakan FPI di Jalan Gubernur Suryo, dan membubarkan diri.
Usai spanduk itu terpasang, pukul 14.30 WIB, sejumlah puluhan orang dari kelompok lain, yang tak mengenakan atribut organisasi, datang dan mencopoti spanduk tersebut. Namun, menurut massa Aliansi Arek Suroboyo, massa tersebut merupakan anggota FPI.
Merasa tak terima massa Aliansi Arek Suroboyo yang masih berada di sekitar lokasi kemudian kembali ke lokasi aksi. Ketegangan pun terjadi.
"Lapo spanduk bok copoti iku! (Kenapa spanduknya dilepas!)," teriak massa aksi dari Aliansi Arek Suroboyo.
Kedua kelompok itu kemudian terlibat aksi saling dorong dan pukul. Beberapa di antaranya terjatuh, salah seorang di antara mereka bahkan nampak berdarah di bagian wajah.
Salah seorang dari Aliansi Arek Suroboyo mengatakan, mereka tak terima spanduk penolakan FPI dan Rizieq yang telah pihaknya pasang di Jalan Gubernur Suryo, tiba-tiba dicopot oleh kelompok lain.
Mereka menduga bahwa kelompok yang mencopot spanduknya, berasal dari massa FPI. Mereka juga mengenal salah satu di antaranya.
"Mereka itu FPI, saya tahu mereka," ucapnya.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Wali Laskar FPI Surabaya, Agus Fachrudin yang juga ada di lokasi bentrokan menolak memberikan komentar.
"No comment dulu, teman-teman masih emosi," ucapnya.
Massa yang diduga berasal dari elemen FPI ini berencana melakukan visum dan laporan polisi karena salah satu di antara mereka terluka. Namun mereka menolak memberikan konfirmasi.
Pantauan di lokasi, massa Aliansi Arek Suroboyo dan kelompok lain nampak telah membubarkan diri. Namun, polisi terlihat masih berjaga di sekitar lokasi. [***]