Oknum Mantan Pengurus Kopertim Diduga Suap Aktivis

Selasa, 06 Oktober 2020 | 17:10:22 WIB

Metroterkini.com - Ratusan warga tiga desa yang tergabung di koperasi sawit Perkasa Timur (Kopertim) yaitu desa Tambusai Timur, Tingkok dan Lubuk Soting, kecamatan Tambusai, kabupaten Rokan Hulu Riau menyisakan segudang masalah. 

Salah satunya dugaan suap oknum mantan pengurus kepada aktivis dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah dan dugaan penggelapan dana Kopertim.

Dugaan suap itu mencuat, pasca dugaan penggelapan dana Kopertim oleh oknum pengurus dan carut marut ditubuh pengurus beberapa tahun lalu.

Salah seorang warga desa Tingkok yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan kepada awak media terkait dugaan suap aktivis yang dilakukan oleh oknum mantan pengurus Kopertim tanpa melalui hasil rapat anggota.

"Kami merasa janggal, kenapa mantan pengurus harus menyuap aktivis tanpa melalui rapat anggota, keperluannya untuk apa", jelas warga kepada awak media, Selasa (6/10/2020).

Dikatakannya lagi, selain masalah dugaan suap banyak lagi masalah lainnya yang mesti dibenahi dalam internal Kopertim, seperti perolehan gaji anggota dan lain sebagainya. 

Sampai saat ini anggota Kopertim banyak tidak mendapat hasil sesuai dengan haknya dan hanya dinikmati oleh oknum mantan pengurus dan kolega pengurus lainnya.

Informasi yang berhasil dirangkum dari warga menyebutkan bahwa oknum mantan pengurus Kopertim adalah salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) inisial SH yang bertugas di kantor Camat Tambusai.

Saat awak media mencoba menghubungi oknum mantan pengurus Kopertim inisial SH melalui selulernya untuk memintai keterangan tidak mendapat tanggapan.

Sampai berita ini dimuat tidak ada keterangan yang diperoleh dari mantan oknum pengurus Kopertim. Sementara itu, warga meminta pihak Kejaksaan Negeri Rokan Hulu untuk menindaklanjuti permasalahan ini agar mendapat keadilan.

"Kami berharap Kejari Rohul mendengar jeritan warga tiga desa yang menggantungkan ekonominya dari Kopertim", jelas seorang warga.

Untuk diketahui ratusan kepala keluarga di tiga desa yang tergabung di Kopertim menggantungkan harapannya dari hasil pola bapak angkat untuk menunjang ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. [man]

Terkini