TikTok Lebih Banyak Diakses Ketimbang Instagram?

Sabtu, 18 Juli 2020 | 23:42:42 WIB

Metroterkini.com - Sampai orang-orang di Negeri Paman Sam lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di TikTok ketimbang Instagram, Twitter dan Snapchat. Demikian tertuang dalam survei yang dikeluarkan perusahaan jasa keuangan Cowen.

Survei ini dilakukan sepanjang kuartal kedua 2020 ke 2.500 responden. Hasilnya pengguna TikTok menghabiskan rata-rata 41 menit dalam sehari mengakses aplikasi tersebut.

Sementara responden menghabiskan 31 menit mengakses Instagram dan 29 menit Twitter. TikTok hanya kalah dari Facebook, di mana responden menghabiskan 45 mengakses layanan besutan Mark Zuckerberg itu.

Menurut Cowen, akan engagement TikTok melonjak drastik dari 37 menit di kuartal pertama 2020. Ini menggambarkan bertapa aplikasi video singkat ini main diganderungi di kalangan pengguna.

Tentu data ini belum bisa menjadi acuan kepopuleran suatu aplikasi secara keseluruhan atau berapa banyak orang yang menggunakan layananan.
Survei Cowen hanya menunjukkan berapa banyak waktu akses untuk dijadikan indikator penting mengukur loyalitas penggunanya, dan bagaimana menarik isi konten di dalamnya.

Amerika Serikat sendiri menjadi negara kedua dengan jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia. Namun di tengah kepopulerannya, aplikasi ini tersandung masalah keamanan.

White House Chief of Staff Mark Meadows menerangkan kalau saat ini beberapa petinggi di administrasi Donald Trump sedang menelaah isu tersebut. Tindakan yang diambil dari hasil investigasi ini akan diumumkan dalam hitungan minggu.

"Ada sejumlah petinggi administrasi yang melihat ancaman keamanan nasional terkait dengan TikTok, WeChat dan aplikasi lainnya yang memiliki potensi kepada paparan keamanan nasional, secara khusus terkait dengan pengumpulkan informasi warga negara Amerika oleh musuh asing," kata Meadows kepada wartawan.

Saya tidak tahu apakah ada tenggat waktu yang ditetapkan dalam hal tindakan, tetapi saya akan mengatakan bahwa kami melihat dalam hitungan minggu, bukan bulan," tambahnya.

Pernyataan ini datang setelah Menteri Dalam Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk melarang TikTok dan WeChat karena ancaman terhadap keamanan nasional. Tapi, baik Pompeo maupun Meadows tidak menjelaskan lebih lanjut tentang teknis pelarangan ini. [***]

Terkini