Metroterkini.com - Untuk membantu meringankan masyarakat pra sejahtera akibat dampak Pandemi Covid-19, Bupati Inhu Yopi Arianto SE memberikan bantuan 36 ribu paket Sembako kepada 36 ribu Kepala Keluarga (KK) sasaran penerima bantuan Sembako.
Selain itu, Bupati Yopi juga akan menyerahkan ribuan kartu pra kerja kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Disebutkan, penerima Sembako dan kartu pra kerja itu mengacu pada data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Inhu.
"Masih dalam proses penganggaran, sehingga belum terealisasi. Insya Allah, dalam waktu dekat akan kita distribusikan," kata Bupati Yopi Arianto kepada awak media di Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Rabu 29 April 2020.
Bupati Yopi mengatakan, bahwa penganggaran 36 ribu paket Sembako dan kartu pra kerja itu masih menunggu persetujuan pemerintah pusat.
Disebutkannya, bahwa akumulatif pembiayaan untuk pencegahan dan penanganan serta dana insentif para tenaga medis hingga subsiidi masyarakat terdampak Covid-19 dianggarkan dan kemudian diajukan ke pemerintah pusat sebesar Rp90,2 miliar.
"Anggaran itu sudah termasuk dana tahap pertama untuk pencegahan sebesar Rp5,2 miliar dan sampai kini belum ada yang digunakan," jelas Yopi.
Ditamabahkannya, anggaran tersebut bersumber dari APBD Inhu tahun anggaran 2020, dengan cara merasionalisasi anggaran setiap OPD hingga merampingkan perjalanan dinas.
Bupati Inhu H Yopi Arianto SE (baju putih) saat melakukan pertemuan dengan awak media di sekretariat PWI Inhu
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu ini berharap agar masyarakat di Kabupaten Inhu dapat tetap tenang serta mematuhi prosedur tetap (Protap) pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
Sebelumnya, Kadis Tenaga Kerja Kabupaten Inhu, Endang Mulyawan mengatakan, bahwa tutorial kepada warga Kabupaten Inhu yang terdampak Covid-19 akan diberikan kartu pra kerja.
"Untuk tahap pertama kita ajukan ribuan orang. Sedangkan yang menentukan kelayakan berada di pemerintah pusat. Kami hanya mengajukan dan mencatat saja," ujarnya.
-Satu Warga Inhu PDP
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu, Jawalter diruang Media Center, Rabu 29 April 2020 mengatakan, di Kabupaten Inhu ada 43 Orang Palam Pemantauan (ODP), dari jumlah kumulatif 351 orang. Sedangkan pasien terkonfirmasi positif masih nihil.
Dikatakan, satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) diketahui, setelah menjalani dua kali rapid tes dan hasil tes kedua reaktif. Selanjutnya Dinas Kesehatan Inhu melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak fisik dengan pasien tersebut. Hanya saja, Jawalter tidak menyebutkan berapa jumlah orang yang sudah ditelusuri tenaga medis tersebut.
''Perlu kami sampaikan disini, bahwa pasien ini belum tentu positif terinfeksi virus corona. Sebab, untuk menentukannya harus melalui tes Swab PCR. Ini baru reaktif atau positif di pemeriksaan rapid,'' jelas Jawalter.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu, Jawalter memberikan keterangan kepada awak media diruang Media Center
Jawalter menambahkan, sampel Swab dari pasien itu sudah dikirim untuk diperiksa di laboratorium di Pekanbaru.
'Semoga hasilnya negatif,'' harapnya.
Sedangkan laporan dari RSUD Indrasari Rengat menyebutkan, telah menerima pasien yang menjadi PDP. Pasien tersebut sempat dirawat beberapa jam. Tetapi kemudian pasien tersebut dirujuk ke Pekanbaru.
Jawalter membenarkan, bahwa rujukan ke Pekanbaru atas permintaan dari pasien itu sendiri.
''Mungkin pertimbangannya karena keluarga pasien tersebut ada di Pekanbaru. Sehingga lebih mudah koordinasi dengan keluarga. Kami menerapkan protokol kesehatan dalam penanganan pasien tersebut," kata Jawalter, mengakhiri. [adv-wa]