Ratusan Juta Dana BPNT di Panipahan Dinikmati Oknum

Rabu, 15 April 2020 | 21:48:40 WIB

Metroterkini.com - Ratusan juta dana untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di sejumlah kepenghuluan di Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Rokan Hilir Riau diduga 'menguap'. Modus yang dilakukan mengurasi jumlah timbangan dan nilai harga barang, sehingga nilai Rp 200 ribu tidak sesuai dengan barang yang diberikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Pantauan Metroterkini beberapa waktu lalu di Pasir Limau Kapas, yang menelusuri pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di lapangan, ternyata ada oknum yang mengambil keuntungan dari penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Panipahan.

Dari salah satu Desa di Panipahan Darat dan Kelurahan Panipahan serta Panipahan, sesuai hasil temuan di lapangan, dalam penyaluran bahan pangan sembako tersebut sebagian diduga tidak layak untuk di konsumsi. Bahkan ada yang jumlah timbangan tidak cukup.

Seperti kentang dan Kacang tanah, ditemukan tidak cukup timbanganya, termasuk telur ayam juga banyak yang busuk. Demikian juga dan beras dengan harga per kilogram nya Seharga Rp 12.000,- (dula belas ribu rupiah), dinilai tidak layak konsumsi karena berbau tidak enak. 

Dari hasil penelusuran dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Palika berdasarkan data, ada 1.864 KPM dan rata- rata penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu yang ditukarkan bahan pangan sembako sebanyak 4 macam, yaitu beras, telor ayam, kacang tanah dan kentang.

Sesuai harga warung setempat (Panipahan), 4 jenis barang tersebut jika ditotal hanya bernilai sekitar Rp 163.000,- (seratus enam puluh tiga ribu rupiah) untuk per KPM nya. Sementara Saldo pe PKM nya yang ditransfer ke agen sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah). 

Dengan demikian seharusnya masih ada sisa senilai Rp 37.000,-(tiga puluh tujuh ribu rupiah) per KPM nya di kalikan 1894 KPM se Kecamatan Palika, total Rp 70.078.000,- (tujuh puluh juta tujuh puluh delapan ribu rupiah). Nilai tersebut belum termasuk selisih timbangan yang kurang untuk setiap KPM nya.

Jumlah tersebut diduga dinikmati para oknum yang bermain dalam menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk KPM di Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Rokan Hilir Riau.

Salah seorang petugas lapangan yang langsung bersentuhan dalam penyaluran bantuan yaitu Syofyan sebagai pendamping BPNT di Kecamatan Palika mengatakan, kentang yang dibagikan per KPM seberat 3 Kg, namun kenyataannya menurut penerima hanya sekitar 2,5 kg. 

Jika ditotal keuntungan dana kentang yang di sunat per KPM seberat 0,5 kg dikalikan jumlah KPM sebanyak 1894, totalnya dari potongan jumlah timbangan berjumlah RP.13.048.000,- (tiga belas juta empat puluh delapan ribu).

Demikian juga untuk kacang tanah yang disalurkan, Syofyan mengatakan seberat 1,2 kg dan rilnya cuma 1 kg. Dari sini penyalur barang sudah meraup keuntungan senilai Rp 9.612.800,- (sembilan juta enam ratus dua ribu delapan ratus rupiah).

Selanjutnya dana diduga disunat dari timbangan jenis kentang dan kacang tanah juga dari harga yang dijual, total ke untungan secara global mencapai ratus juta rupiah.

Sejauh ini belum ada pihak terkait yang bertanggung jawab atas uang negara yang diperuntukan untuk masyarakat miskin. Atas kejadian ini, masyarakat yang berdampak hanya menjadi korban dan oknum tertentu yang meraup keuntungan. [mus-red] 

Terkini