Metroterkini.com - Korban penipuan tiket pesawat murah mendatangi Polresta Bandara Soekarno–Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (10/3/2020).
Mereka menanyakan laporan penipuan tiket pesawat murah yang dilakukan oleh pelaku Yohana.
Perwakilan para korban, Zevrijn Boy Kanu, yang juga berprofesi sebagai pengacara mengatakan, mereka awalnya tergiur dengan tiket murah yang ditawarkan pelaku. Apalagi Zevrijn pernah menjadi pengacara pelaku.
"Jadi kita memesan tiket ke Yohana, dan Ibu Yohana menjanjikan menyiapkan tiket. Tetapi saat hari H, tiket tidak ada sama sekali. Rencananya kami mau ke New Zealand," kata Zevrijn.
Tiket resmi ke Selandia Baru itu normalnya seharga Rp13 juta. Namun jika membeli kepada Yohana, hanya dikenakan Rp8,5 juta. Zevrijn pun memesan lima tiket untuk terbang pada Oktober 2019.
"Karena saya mantan pengacara dia, saya pikir dia mau membantu saya. Ternyata tidak. Awalnya saya pesan Qantas Airlines. Saya kenal dia dari 2018. Sebelumnya saudara saya beli tiket ke Kupang lewat dia," bebernya.
Saat itu, semua berjalan lancar dengan harga tiket yang lebih murah. Yohana pun biasa mendapatkan tiket pesawat murah. Namun mereka tidak tahu asal muasal tiket itu.
"Saya tidak curiga, karena saya pengacara dia dan sebelumnya memang lancar. Ini kerugian saya dan rombongan ada sekitar Rp100 juta. Saya terdiri 5 orang," ungkapnya.
Kasus ini pun awalnya dilaporkan ke Polsek Pamulang dan Polresta Tangerang Selatan. Namun pihaknya mendengar ada wanita diamankan di Polres Bandara Soetta. Penasaran, dia bersama para korban lainnya berangkat ke Polres Bandara Soetta.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta Kompol Alexander Yurikho membenarkan adanya peristiwa ini. Dia juga mengatakan pelakunya sudah diamankan dan dijadikan tersangka. [sjah]