Metroterkini.com - Dalam kurun waktu sepekan ini, dua warga Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau, menjadi korban keganasan monyet. Bahkan, warga yang berada di dalam rumah pun tak luput dari serangan hewan bertaring ini.
Menurut Kepala Desa Lukun, Lukman, Rabu (26/2/2020) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB, seorang warga bernama Gimun (84) diserang monyet. Warga Dusun Teratai Desa Lukun ini terluka setelah diserang monyet di dalam rumahnya.
Ditambahkan Lukman lagi, sebelumnya, juga ada warga Lukun diserang monyet. Saat itu korban sedang bekerja di kebun karet. "Dalam minggu ini sudah dua orang warga Lukun menjadi korban keganasan kera (monyet, red)," ujar Lukman.
Atas kejadian ini, Lukman telah melapor ke Polsek Tebingtinggi dan Camat Tebingtinggi Timur. Selain itu, Lukman juga berkoordinasi dengan BNPB dan Perbakin Kepulauan Meranti untuk meminta bantuan mengatasi serangan monyet terhadap masyarakat.
"Monyet yang menyerang Pak Gimun berhasil ditangkap dan dibunuh," kata Lukman.
Di tempat terpisah, Ketua Perbakin Kepulauan Meranti, Afrizal Dharma, mengaku telah dihubungi Kades Lukman terhadap persoalan ini. Ia meminta Lukman membuat surat resmi, dimana dengan surat itu nantinya Perbakin akan berkoordinasi dengan Polres Kepulauan Meranti.
"Kita minta pihak desa memasukkan surat resmi ke Perbakin, nanti akan kita tindaklanjuti," ujar Afrizal Dharma.
Ditambahkan Otong (panggilan akrab Afrizal Dharma), saat ini di Perbakin setidaknya ada sekitar 5 pucuk senjata yang siap dibawa ke Desa Lukun untuk memburu monyet. Selain itu, juga ada 1 pucuk senjata api milik anggotanya, namun harus dicek dulu izin berburunya apakah masih ada atau sudah habis (izin tersebut).
"Saya akan bawa anggota turun ke sana. Kalau senjata, ada sekitar 5 pucuk, ditambah satu senjata api dari anggota. Tapi untuk senjata api ini kita mau cek dulu izin berburunya, masih ada atau tidak," tambah Otong. [***]