Metroterkini.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni mengutuk keras kasus pemerkosaan dan sodomi yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.
Korban, TR adalah gadis dibawah umur yang kini menderita kanker rektum stadium 4 pasca kejadian pemerkosaan. “Korban harus berjuang melawan kanker rektum stadium 4 akibat perbuatan pelaku,” tegas Lisda usai menjenguk korban di RSCM Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Tak hanya menderita kanker rektum. Menurut Lisda, dokter juga menemukan anus TR luka dan membengkak karena insiden memilukan yang menimpanya. Bahkan, sperma pelaku pemerkosaan tertinggal dan menyumbat di anus korban.
Pelaku pemerkosa TR sudah tertangkap. Karenanya politikus Partai Nasdem ini mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menghukum pelaku dengan seberat-beratnya.
Lebih dari itu, Lisda meminta pemerintah dan instansi terkait memfasilitasi korban dalam upaya pengobatan sekaligus memberi bantuan kepada keluarga korban. “Jadi korban baru dipindahkan dari Rumah Sakit di Padang ke RSCM Jakarta,” urai Lisda saat berkunjung ke RSCM bersama KPAI.
Sebelumnya, dalam rapat dengan Menteri Sosial, Lisda juga menyampaikan bahwa salah satu faktor terjadinya kekerasan seksual diantaranya akibat dari kemiskinan. Karenanya dia mendesak kementerian sosial untuk lebih menekan angka kasus kekerasan seksual.
“Bersama Nasdem, kami juga mendorong agar RUU PKS segera disahkan, karena angka kekerasan seksual terhadap perempuan meningkat dan kurangnya penyelesaian kasus kekerasan seksual ini sangat merugikan korban,” ujar Lisda.
Disisi lain, lanjut istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni ini, kasus kekerasan seksual terhadap korban perempuan harus lebih diperhatikan. "Misalnya, korban dan keluarga mendapat dukungan dan pemulihan dari Negara pasca musibah yang menimpanya,” tambah Lisda.
Mantan pramugari ini juga meminta pemerintah berupaya memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan deteksi dini terhadap lingkungan agar kekerasan seksual terhadap perempuan tidak terjadi dan terus terulang lagi.
“Antisipasi dini agar kasus serupa tidak terulang lagi dapat dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat baik di tingkat daerah maupun pusat,” tutup Lisda. [sjah]