Perencanaan Kota Sedunia Bakal Bahas Ibukota Baru

Ahad, 08 September 2019 | 22:23:36 WIB

Metroterkini.com - Rencana Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota negara ternyata cukup menarik perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali para pakar dan perencana kota di seluruh dunia.

Kongres Perencanaan Kota Sedunia (ISOCARP) ke-55 akan digelar di Jakarta dan Bogor pada 9-13 September 2019. Di acara itu akan berkumpul sekitar 500 pakar dan perencana kota dunia dari 44 negara. Hadir pula sekitar 30 walikota.

Dalam acara itu mereka akan membahas utamanya terkait tantangan masa depan kota di Indonesia dan dunia. Dalam rentetan acara itu juga akan dibahas perencanaan pembangunan ibu kota baru.

"Kita berhasil membawa Kongres Perencana Sedunia ini pertama kali ke Asia Tenggara. Kongres ini adalah manifestasi penting nya posisi Indonesia dalam isu urbanisasi dan para perencana maupun pemerintah Indonesia dapat belajar dan bertukar pikiran tentang pemecahan masalah perkotaan kita," kata Chairman Local Committee ISOCARP dan Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Bernardus Djonoputro belum lama ini.

Jokowi juga direncanakan akan hadir dalam acara itu dan akan membuka Kongres Perencana se Dunia ISOCARP. Perhelatan ini pertama kali diselenggarakan di Asia Tenggara, terlebih Indonesia.

Salah satu yang akan dibicarakan terkait persoalan tata ruang yang saat ini sudah mengalami tumpang tindih. Kondisi itu bisa berdampak pada konflik berkepanjangan di kemudian hari. Sehingga memerlukan perhatian serius dari pemerintah agar persoalan pembangunan ruang kota tidak menghambat pertumbuhan ekonomi, investasi dan percepatan pembangunan infrastruktur.

"Konflik mengenai tata ruang semakin banyak terjadi belakangan ini karena kendala pengelolaan tata ruang lintas sektor yang tidak efektif. Hingga saat ini belum terlihat langkah-langkah nyata pemerintah berkaitan dengan agenda perkotaan, tata ruang kota maupun desa yang dikaitkan dengan visi perencanaan system kota-kota Indonesia sebagai negara maritim di khatulistiwa, ragam budaya di 17 ribu lebih pulau, di tengah ring of fire dan keberagaman sosial, Indonesia masih menyisakan beberapa masalah," terang Bernadus.

Menurutnya kongres ini menjadi forum yang relevan untuk menyampaikan bahwa perencanaan penting dalam pembangunan khususnya yang terkait dengan pembangunan perkotaan dan sumber daya manusia. Apalagi kota merupakan pusat pendidikan dan pengembangan keilmuan dan teknologi. Selain itu bersamaan dengan kongres, akan dilaksanakan Kaukus Walikota IAP 2019, diikuti 30an walikota untuk mencari solusi inovasi dalam pembangunan perkotaan berkelanjutan.

"Kongres Perencanaan se-Dunia ini adalah sumbangsih Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia dalam memberikan masukan bagi upaya pemerintah membangun kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan, serta memperkaya diskursus teknis tentang isu pemindahan IKN," ujarnya.

Para peserta kongres akan mendiskusikan tematik perencanaan yang penting dan terkini di dunia, berbagai isu yang membutuhkan banyak masukan perencana, termasuk pemindahan ibukota negara, terutama dari negara lain yang sudah berpengalaman dalam memindahkan ibukotanya.

Rencana pemindahan ibukota negara, kata Bernardus menjadi refleksi penting bagi tata ruang ke depan. Tata ruang tidak boleh hanya mengikuti kemauan pasar semata, tapi mampu mendorong iklim investasi yang kondusif dengan cara mengarahkan kegiatan investasi agar menempati ruang yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan pembangunan. [dtk-mer]
 

Terkini